Senin, 22 Desember 2025

Bocah SMP Ditinggal Rombongan Konvoi Vespa, Tidur di Jalanan dan Terpaksa Bolos Belajar Online

- Senin, 21 September 2020 | 10:47 WIB
FOTO : YUDI M/METROPOLITAN
FOTO : YUDI M/METROPOLITAN

Suara bising mesin kendaraan serta asap knalpot menemani tiga sekawan asal Cianjur siang itu, Sabtu (19/8). Mereka duduk di trotoar dekat SPBU Jalan Sholeh Iskandar, Tanahsareal, Kita Bogor, sambil memejeng Vespa ’gembel’-nya. Adalah Yudi (30) dan dua rekannya, Apuy (20) dan Salam (13), bocah SMP yang ditinggal rombongan hingga terpaksa bolos belajar online. SALAM. Niatnya kumpul bareng komunitas Vespa di Tangerang malah berujung apes. Sebab, ia tertinggal rombongannya saat menghadiri acara hari jadi komunitas Vespa di Tangerang. Beruntung ia diajak Yudi (30) dan Apuy (22), dua anggota komunitas Vespa gembel yang juga asal Cianjur. ­ Awalnya, Salam berangkat ke Tangerang bersama rom­bongan Vespa asal Cianjur. ”Ada lima motor yang berang­kat. Pas di sana ketinggalan sudah pada pulang duluan,” ungkap Salam. Karena terlihat sendirian dan kebingungan, akhirnya ia bertemu Yudi dan Apuy yang sama-sama dari Cianjur. Salam diajak pulang ke Ci­anjur menggunakan Vespa ’gokart’ milik Yudi. Salam bercerita, ia sebenarnya sudah pamit izin dengan orang tua­nya untuk mengikuti konvoi ke Tangerang. Namun sayang­nya, ia terpaksa tak mengikuti kegiatan belajar melalui daring. ”Ya bolos saja nggak ikut. Ng­gak punya hp,” tuturnya. Ia sudah sekitar seminggu melakukan perjalanan meng­gunakan Vespa gembel ini. Salam bersyukur diberi te­bengan oleh Yudi dan Apuy untuk kembali ke rumahnya di Cianjur. Sementara itu, Yudi berce­rita, awalnya ia kasihan me­lihat Salam seorang diri di Tangerang. ”Pas saya tanya kenapa sendiri, ternyata dia ditinggalin rombongannya. Makanya saya ajak bareng,” tutur Yudi. Sudah hampir sekitar dua hari ia melakukan perjalanan pulang dan kini sedang trans­it di Bogor. Biasanya mereka melakukan perjalanan pada malam hari untuk menghin­dari macet, panas dan polisi. Mereka selalu berangkat mulai pukul 21:00 WIB dan berhenti jelang azan subuh. Untuk beristirahat, mereka memilih tempat di SPBU, tro­toar atau di teras ruko yang sudah tutup. Setelah pagi jelang siang, mereka bekerja mencari tam­bahan untuk membeli bensin atau makan. ”Sering juga kita nginap di rumah teman, satu komunitas juga. Numpang nyuci, mandi. Terus kita lanjut jalan lagi,” kata Yudi. Mereka berteduh di bawah proyek Jalan Tol BORR sambil memikirkan bagaimana cara mereka sampai ke rumahnya di Cianjur. Sesekali mereka memanggil pengguna jalan dan berharap ada yang mem­beri mereka uang atau ker­jaan untuk ongkos melanjut­kan perjalanan. Soal Vespa gembelnya, Yudi mengaku terinspirasi dari mobil gokart. Hampir dua bulan ia merakit Vespa-nya. ”Ini besinya ada yang dari ranjang besi, ada yang ngasih, ada juga yang beli. Abis seki­tar Rp3 jutaan lah. Mesinnya pakai mesin Vespa PX tahun 86,” ujar Yudi. Mesin mogok dan kendala lainnya sudah pasti mereka alami. Namun hal itu tidak mengendurkan semangat untuk terus melanjutkan per­jalanan. Kini mereka berharap bisa mendapatkan cukup uang untuk ongkos pulang ke Ci­anjur. Mungkin dua atau tiga hari lagi mereka bisa sampai Cianjur, tepatnya di daerah Ciranjang. Mereka berencana mengambil jalan ke arah Su­kabumi untuk menghindari jalan menanjak dan menurun yang cukup curam. ”Kita mau pulang dulu ke Cianjur. Nan­ti dua minggu lagi kita ren­cana mau ke Yogyakarta, ada acara di sana. Makanya kita mau pamit dulu,” tutup Yudi. (cr3/d/feb/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X