Cintanya terhadap kesatuan kepolisian tak kalah dengan rasa sayangnya kepada si Vespa Biru. Aipda Sodikin, anggota Bhabinkamtibmas Bojonggede, memberi sentuhan berbeda ketika bertugas dengan sering menyapa warga sambil mengendarai Vespa. JULUKAN ‘Police Scooter’ atau ‘Polisi Skuter’, kini sudah melekat di diri Sodikin. Bersama ’Si Gembul’, nama Vespa birunya, Sodikin menjalani aktivitas memantau keamanan di wilayah Desa Bojonggede, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor. Ada kisah unik di balik Vespa biru milik Sodikin. Kepada Metropolitan, Sodikin bercerita bahwa hobi Vespa-nya itu dimulai sejak empat tahun lalu saat sang istri tengah hamil anak kedua. ”Sejak kehamilan anak kedua, eh istri ngidam Vespa. Padahal belum pernah naik Vespa, apalagi punya. Jadi istri ngidamnya pengin naik Vespa,” kata Sodikin, Sabtu (3/10). Lanjutnya, untuk memenuhi rasa ngidam sang istri, ia terpaksa menjual motor Suzuki Thunder-nya dan laku sekitar Rp15 juta. Uang hasil jual motornya itu ia pakai untuk beli tiga Vespa sekaligus. Vespa yang pertama yakni Vespa Sprint tahun 1976, dengan harga Rp5,5 juta. Lalu ada lagi Vespa Excel tahun 1997 seharga Rp5 juta dan Vespa Super tahun 1966 dengan harga Rp6 juta. Sejak itu, ia selalu mengantar sang istri ke mana pun menggunakan Vespa. ”Malahan sampai sudah punya anak ketiga, tiap hari kalau video call pasti yang ditanyain Vespa. Jadi harus lihat Vespa tiap hari,” tambah Sodikin. Karena semakin jatuh cinta dengan Vespa, Sodikin beberapa kali bergonta-ganti Vespa. Hingga akhirnya ia membeli Vespa biru yang kini selalu menemaninya saat bertugas. ”Ini Vespa bersejarah banget. Waktu itu saya sudah nggak punya Vespa cukup lama. Kebetulan saya ketemu teman lama, sama-sama pernah tugas di Jakarta. Dia ngabarin katanya bapaknya punya Vespa, peninggalan bapaknya. Kondisinya sudah rongsok. Dikirim-kirim suratnya, ternyata ini Vespa tahun 1965,” ucapnya. Karena tertarik, Sodikin pun menawar harga. Awalnya sang pemilik menawar Rp5 juta. Namun setelah negosiasi, akhirnya Vespa tersebut dijual dengam harga Rp3,5 juta. Tak pikir panjang, Sodikin langsung membenahi Vespa yang kondisinya sudah rusak. ”Saya bangun sekitar dua bulan. Beli cuma Rp3,5 juta. Kalau bangunnya lebih mahal, sekitar Rp4 juta. Turun mesin, bodinya sudah keropos diganti,” tuturnya. Akhirnya, Vespa biru yang sudah ia perbaiki menjadi transportasi utama untuk beraktivitas. Selama mengendarai Vespa, Sodikin merasa lebih dekat dengan warga. ”Saya suka pakai Vespa, karena ini salah satu komunikasi saya ke warga biar nggak ada jarak. Lalu kalau ngobrol dengan warga, bisa jadi bahan obrolan,” ucap Sodikin. Aksinya ber-Vespa ini juga mendapat respons positif dari atasannya, Kapolsek Bojonggede Kompol Supriyadi. ”Beliau pernah menyampaikan saat apel, buatlah ide-ide kreatif dan positif. Artinya dia sangat support,” pungkasnya. (cr3/c/rez/run)