Tak selamanya menekuni hobi itu hanya untuk melampiaskan kesenangan semata. Buktinya, Dzikru Rahman, mampu mendapatkan beasiswa dan menimba ilmu di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) berkat hobinya mengutak-atik mesin motor. ANAK driver ojek online (ojol) itu saat ini tercatat merupakan mahasiswa di Polikteknik Negeri Jakarta (PNJ). Ia mendapatkan beasiswa setelah berhasil melewati tes wawancara dan beberapa proses seleksi dari tempat ayahnya bekerja. Dzikru merupakan satu di antara sepuluh orang yang menerima beasiswa tersebut. Sang ayah, Sugito, mengaku bukan tanpa sebab mendaftarkan anaknya untuk memperoleh beasiswa. Sebab, Dzikru pandai mengutak-atik mesin motor, hingga akhirnya diterima kuliah di jenjang D3 jurusan Teknik Mesin PNJ. Sugito pun bersyukur dan tidak menyangka jika anaknya dapat lolos untuk memperoleh beasiswa di PNJ lewat program beasiswa dari tempat kerjanya. ”Dulu awal-awal saya punya motor yang masih karburator, dan pas saya bongkar-bongkar dia ikut bantu, ganti oli juga. Jadi saya sudah lihat minatnya. Ya mungkin ini jalurnya dia,” kata Sugito. Ia berharap Dzikru mampu dan tekun mengikuti perkuliahan sampai selesai hingga ke jenjang yang lebih tinggi. Namun, harapan terbesarnya kepada sang anak agar bisa berkontribusi pada minatnya dan bisa bermanfaat di bidang tersebut. Di sisi lain, Dzikru mengaku awal mulanya tertarik mesin karena semua temannya banyak yang membicarakan otomotif dan mesin saat berkumpul bersama-sama. Lalu ada satu temannya juga yang sudah kuliah terlebih dulu di jurusan Teknik Mesin PNJ. ”Kalau bertemu dia sering sharing tentang permesinan. Jadi saya semakin menyukai bidang itu, dan mungkin sudah menjadi passion saya,” kata Dzikru. Selain itu, Dzikru yang juga mulai tertarik dengan mobil listrik, dikarenakan kekhawatirannya mengenai sumber daya bahan bakar minyak bumi yang semakin lama semakin menipis. Terlebih, dirinya kagum saat melihat berita mengenai inovasi mobil listrik yang diapresiasi langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kini melalui pembelajarannya di politeknik ini, Dzikru bertekad membuat mobil listrik sendiri. ”Bahan bakar minyak bumi tidak bisa diperbaharui dan suatu saat bakal habis. Dengan adanya mobil listrik bisa membantu banyak orang. Mobil listrik ini di-charge pakai aki, lalu pakai listrik. Itu akan jadi kebanggaan diri sendiri,” ucapnya. Meski niat dan tekadnya sangat kuat di bidang teknik mesin, ia sempat mengalami sedikit kesulitan saat awal perkuliahannya. Dzikru yang merupakan lulusan SMA, awalnya sempat kaget ketika pertama kali mendapat materi kuliah di politeknik, karena materi yang didapat belum pernah ditemui di bangku SMA, seperti materi gambar teknik. (kom/rez/run)