Senin, 22 Desember 2025

Nakes RSUD Cibinong Curhat APD

- Kamis, 8 Oktober 2020 | 12:59 WIB
FOTO: SANDIKA/METROPOLITAN
FOTO: SANDIKA/METROPOLITAN

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengunjungi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibinong, kemarin. Kunjungannya untuk memastikan penanganan Covid-19 di Kabupaten Bogor berjalan baik. NAMUN, ada yang menarik dari kunjungan pria yang akrab disapa Emil itu. Sejumlah tenaga kese­hatan (nakes) di RSUD Cibinong menyampaikan keluh kesahnya dalam menangani pasien Covid-19. Dari waktu hingga ketersediaan alat pelindung diri jadi curhatan yang disampaikan. Emil pun mengakui keda­tangannya itu selain memas­tikan perawatan dan penanga­nan pasien Covid-19 di Ka­bupaten Bogor, juga untuk memberikan semangat ke­pada nakes yang bertugas. ”Ini adalah bagian komitmen saya di Bodebek. Saya mengunjungi Kabupaten Bogor untuk me­nyemangati nakes yang me­rawat pasien Covid-19 di RSUD Cibinong,” kata Emil usai mengunjungi RSUD Cibinong, kemarin. Dalam satu kesempatan, suami Atalia Praratya itu mem­beri semangat kepada nakes yang saat itu tengah bertugas. ”Kita juga tadi sempat men­dengar langsung keluh kesah dari para nakes. Ini tentu ha­rus kita perhatikan juga. Baik dari segi ketersediaan alat pelindung diri maupun lain­nya,” ucapnya. Kang Emil juga meminta Bupati Bogor Ade Yasin agar menginstruksikan setiap ru­mah sakit swasta untuk ikut menyumbangkan satu sampai dua lantai kamar di setiap rumah sakit yang ada. Hal ini untuk menekan rasio kapa­sitas ruang isolasi yang terse­dia di Kabupaten Bogor. ”Tadi saya sampaikan ke Bupati agar semua rumah sakit di Kabupaten Bogor meny­umbangkan lagi jumlah ka­marnya. Karena sekarang, rasio ketersediaan ruang iso­lasi sudah melewati 60 persen, dari standar yang ditetapkan­WHO (organisasi kesehatan dunia, red). Dengan adanya sumbangan ini diharapkan bisa menurunkan rasio ke­tersediaan ruang isolasi yang ada,” tekannya. Di sisi lain, Emil mengakui keterbatasan Polymerase Chain Reaction (PCR) menjadi salah satu penyebab lambatnya proses tracking swab test pe­merintah. Bahkan, cairan khusus melakukan uji spesi­men atau reagen, juga men­jadi hambatan baru yang saat ini dialami Kabupaten Bogor. ”Memang saat ini kita men­galami kekurangan reagen dan kekurangan alat PCR. Makanya sampai saat ini an­trean uji spesimen Covid-19 mengalami antrean yang cu­kup panjang. Ini juga yang membuat tracking kita cukup lambat,” imbuhnya. Untuk itu, pihaknya menga­ku bakal memberikan sejum­lah bantuan kepada Pemerin­tah Kabupaten (Pemkab) Bogor. Baik pengadaan alat PCR maupun reagan. ”Kita akan coba bantu melengkapi sarana dan prasarana penanga­nan Covid-19 di sini. Agar penanganan Covid-19 di Ka­bupaten Bogor lebih baik lagi,” ujarnya. Sementara itu, Direktur Utama RSUD Cibinong, Ka­bupaten Bogor, Wahyu Eko Widiharso, menjelaskan se­cara umum Gubernur Jabar Ridwan Kamil melakukan pengecekan terhadap fasilitas PCR, ruang isolasi pasien po­sitif Covid-19 dan ruang In­stalasi Gawat Darurat (IGD). Saat ini pemeriksaan spesi­men Covid-19 di RSUD Cibi­nong masih mengalami an­trean yang cukup panjang. Bahkan saat ini kondisi an­trean mencapai 300 spesimen. ”Masih ada antrian spesimen sekitar sebanyak 300 spesimen. Karena daya periksa kita ha­nya sekitar 100 spesimen per hari,” tuturnya. Bahkan, kondisi terkini ruang isolasi penanganan Covid-19 di RSUD Cibinong hampir penuh. ”Kita punya ruang rawat untuk pasien Covid-19 seba­nyak 134 ruang isolasi Covid-19. Tapi saat ini sudah terisi 127 pasien positif Covid-19,” tutup­nya. (ogi/c/rez/

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X