Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengunjungi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibinong, kemarin. Kunjungannya untuk memastikan penanganan Covid-19 di Kabupaten Bogor berjalan baik. NAMUN, ada yang menarik dari kunjungan pria yang akrab disapa Emil itu. Sejumlah tenaga kesehatan (nakes) di RSUD Cibinong menyampaikan keluh kesahnya dalam menangani pasien Covid-19. Dari waktu hingga ketersediaan alat pelindung diri jadi curhatan yang disampaikan. Emil pun mengakui kedatangannya itu selain memastikan perawatan dan penanganan pasien Covid-19 di Kabupaten Bogor, juga untuk memberikan semangat kepada nakes yang bertugas. ”Ini adalah bagian komitmen saya di Bodebek. Saya mengunjungi Kabupaten Bogor untuk menyemangati nakes yang merawat pasien Covid-19 di RSUD Cibinong,” kata Emil usai mengunjungi RSUD Cibinong, kemarin. Dalam satu kesempatan, suami Atalia Praratya itu memberi semangat kepada nakes yang saat itu tengah bertugas. ”Kita juga tadi sempat mendengar langsung keluh kesah dari para nakes. Ini tentu harus kita perhatikan juga. Baik dari segi ketersediaan alat pelindung diri maupun lainnya,” ucapnya. Kang Emil juga meminta Bupati Bogor Ade Yasin agar menginstruksikan setiap rumah sakit swasta untuk ikut menyumbangkan satu sampai dua lantai kamar di setiap rumah sakit yang ada. Hal ini untuk menekan rasio kapasitas ruang isolasi yang tersedia di Kabupaten Bogor. ”Tadi saya sampaikan ke Bupati agar semua rumah sakit di Kabupaten Bogor menyumbangkan lagi jumlah kamarnya. Karena sekarang, rasio ketersediaan ruang isolasi sudah melewati 60 persen, dari standar yang ditetapkanWHO (organisasi kesehatan dunia, red). Dengan adanya sumbangan ini diharapkan bisa menurunkan rasio ketersediaan ruang isolasi yang ada,” tekannya. Di sisi lain, Emil mengakui keterbatasan Polymerase Chain Reaction (PCR) menjadi salah satu penyebab lambatnya proses tracking swab test pemerintah. Bahkan, cairan khusus melakukan uji spesimen atau reagen, juga menjadi hambatan baru yang saat ini dialami Kabupaten Bogor. ”Memang saat ini kita mengalami kekurangan reagen dan kekurangan alat PCR. Makanya sampai saat ini antrean uji spesimen Covid-19 mengalami antrean yang cukup panjang. Ini juga yang membuat tracking kita cukup lambat,” imbuhnya. Untuk itu, pihaknya mengaku bakal memberikan sejumlah bantuan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor. Baik pengadaan alat PCR maupun reagan. ”Kita akan coba bantu melengkapi sarana dan prasarana penanganan Covid-19 di sini. Agar penanganan Covid-19 di Kabupaten Bogor lebih baik lagi,” ujarnya. Sementara itu, Direktur Utama RSUD Cibinong, Kabupaten Bogor, Wahyu Eko Widiharso, menjelaskan secara umum Gubernur Jabar Ridwan Kamil melakukan pengecekan terhadap fasilitas PCR, ruang isolasi pasien positif Covid-19 dan ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD). Saat ini pemeriksaan spesimen Covid-19 di RSUD Cibinong masih mengalami antrean yang cukup panjang. Bahkan saat ini kondisi antrean mencapai 300 spesimen. ”Masih ada antrian spesimen sekitar sebanyak 300 spesimen. Karena daya periksa kita hanya sekitar 100 spesimen per hari,” tuturnya. Bahkan, kondisi terkini ruang isolasi penanganan Covid-19 di RSUD Cibinong hampir penuh. ”Kita punya ruang rawat untuk pasien Covid-19 sebanyak 134 ruang isolasi Covid-19. Tapi saat ini sudah terisi 127 pasien positif Covid-19,” tutupnya. (ogi/c/rez/