METROPOLITAN - Rencana pemerintah pusat mengatasi kemacetan kawasan Puncak melalui program Buy The Service (BTS) menuai kritikan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor. Pasalnya, program pengadaan angkutan massal berupa bus itu dinilai tidak akan efektif atasi kemacetan yang kerap melanda wilayah selatan Kabupaten Bogor. Bupati Bogor Ade Yasin menilai program yang digagas Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) tersebut minim keberhasilannya jika diterapkan di kawasan Puncak. Hal tersebut lantaran kondisi eksisting jalan di kawasan Puncak yang terbilang sempit dan kecil, sehingga bus berukuran sedang dan besar dinilai tidak akan efektif jika beroperasi di Puncak. ”Kalau bus, tentu tidak akan menjadi solusi. Karena badan bus itu besar, sehingga menambah macet. Apalagi pada akhir pekan, lalu lintas di Puncak cukup padat,” kata Ade, kemarin. Tak hanya itu, tujuan bus yang diharapkan mampu mengurangi volume kendaraan wisatawan juga menjadi kendala lainnya. Sebab, lokasi di Puncak, Kabupaten Bogor, tersebar di sejumlah daerah dan tak terpusat hanya di satu lokasi. Ade menilai jika setiap lokasi wisata di Puncak mesti menyediakan bus, hal tersebut tentu akan sedikit merepotkan. Sebab, pemerintah juga mesti menyediakan lahan parkir untuk transit bus maupun kendaraan wisatawan. ”Titik pariwisata di Puncak itu kan tersebar. Apakah kita mampu menyediakan bus dan sarana lainnya di setiap titik itu,” ucapnya. Orang nomor wahid di Kabupaten Bogor itu berpendapat jika pemerintah ingin mengadakan transportasi massal, untuk mengatasi kesemrawutan dan kemacetan lalu lintas di Kawasan Puncak, salah satunya adalah dengan transportasi yang tidak menggunakan jalan. ”Kalau mau mengurangi kemacetan Puncak, transportasinya harus berjalan di atas. Jadi tidak berjalan di jalan raya. Karena jalan di sana itu segitu-gitunya. Misalkan dengan kereta gantung atau Mass Rapid Transit (MRT),” ujarnya. Untuk diketahui, BTS merupakan konsep transportasi yang digagas pemerintah pusat melalui BPTJ. Nantinya konsep tersebut akan mengoperasikan sejumlah bus untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Jadi wisatawan yang hendak ke Puncak dengan kendaraan pribadi, mesti melakukan transit di kantung-kantung parkir yang sudah disediakan. Untuk kemudian melanjutkan perjalanan menggunakan angkutan massal berupa bus, untuk menuju lokasi wisata. (ogi/c/rez/run)