Hijab Stylist kini jadi profesi menjanjikan. Selain banyak yang membutuhkan jasanya, profesi hijab stylist ini juga bisa mendatangkan cuan. Seperti yang dilakoni Ayi, hijab stylist yang sukses merambah dunia kecantikan dengan para artis. SEJAK 2016, Ayi sudah menjalankan profesinya sebagai penata hijab profesional. Ayi menjelaskan profesi hijab stylist sebenarnya hampir sama dengan profesi makeup artist dan hair do. Namun untuk hijab stylist lebih menguntungkan karena tidak membutuhkan modal besar. Makeup artist tentu membutuhkan peralatan makeup, sementara peralatan inti yang harus dibawa hijab stylist hanya jarum pentul dan peniti. Sisanya hanya memerlukan keterampilan. ”Karena untuk aksesori sebenarnya kita bisa menggunakan bahan hijab itu sendiri. Bisa kita buat jadi mahkota lah, bunga, topi, bisa dibikin rambut barbie. Jadi tidak menggunakan budget terlalu banyak,” ucapnya. Dari profesinya Ayi itu bisa mengantongi uang sekitar Rp10 juta per bulan. ”Ya rata-rata segitu. Tapi tentu nggak mudah juga. Harus berkomitmen dan mau kerja keras,” ucapnya. Nama Ayi sebagai hijab stylist memang sudah cukup dikenal. Sederet artis ternama sudah sering menggunakan jasanya, seperti Laudya Cynthia Bella. Bahkan terakhir ia bekerja sama dengan selebgram tenar Rachel Vennya. Torehan itu dicapai bukan perkara mudah. Ayi sudah menjalani profesinya itu selama empat tahun. Bahkan sebelum itu dia juga sudah mempelajari dunia hijab stylist. Ayi bercerita, awalnya ia bisa menjadi hijab stylist dari ketertarikan ia di dunia fesyen muslim. Saat itu ia melamar ke salah satu brand fesyen muslim asal bandung untuk menjadi Muslim Fashion Assistant (MFA). ”Tapi saya tidak diterima, saya diterimanya jadi Marketing Communication, tapi tetap di dunia fesyen hijabnya. Tugas saya waktu itu bagaimana baju ini bisa dipromosikan ke dunia entertainment,” terangnya. Singkat cerita, saat itu brand tempatnya bekerja sering promosi dengan menyuplai pakaian muslim di acara tv. Namun ternyata seringkali artis yang menggunakan pakaian dari brand itu kesulitan untuk menata hijabnya agar serasi dengan pakaian yang dikenakan. Divisi Ayi saat itu bertanggung jawab atas hal tersebut. Akhirnya Ayi dikirim ke kantor pusat brand tersebut di Bandung. Ayi mempelajari beberapa teknik dan trik membuat hijab di sana. ”Di Bandung itu memang kreatif, akhirnya kita belajar beberapa style di sana. Lalu kita sesuaikan dengan kebutuhan di Jakarta. Mulai dari situ saya deskripsi sendiri saja. Misalnya saya ditugaskan bulan depan bikin tiga style hijab karena bulan depan keluar tuga baju model baru,” terangnya Sejak saat itu Ayi terus mengembangkan kemampuannya menata hijab. Kebetulan saat itu tren hijab yang berkembang adalah simple hijab do. Seiring berjalannya waktu 2016 Ayi memutuskan untuk keluar dari brand tersebut. Ia memilih mengembangkan karier sendiri dengan total menjadi hijab stylist. ”Kalau terus-terusan di situ saya merasa nggak bisa berkembang, karena ya gitu-gitu saja. Akhirnya coba sendiri, tapi awalnya bingung namanya apa, pasarinnya ke siapa. Tapi Alhamdulillah ketemu teman-teman artis ya sudah bikin Persona Hijab Stylish,” ucapnya. Beruntungnya Ayi memiliki koneksi ke para artis. Koneksi itu tidak disia-siakannya dengan terus menawarkan jasanya. Akhirnya jasa Ayi sering dipakai para artis ketika mereka ingin menghadiri acara resmi seperti penghargaan ataupun sesi pemotretan produk. Ia juga membuka jasanya untuk keperluan pernikahan. Hampir setiap minggu ia selalu mendapatkan panggilan untuk menata hijab pengantin. Menurut Ayi untuk menjalani profesi sebagai hijab stylistdibutuhkan ketekunan. Selain belajar teknik dan kreativitas untuk membuat gaya baru berhijab, dibutuhkan juga ketelatenan untuk mempromosikan jasanya. Ayi sendiri menggunakan sosial media seperti Instagram untuk menawarkan jasanya. Nah menurutnya yang paling penting adalah terus membuat konten untuk diunggah di akun Instagram. ”Content-nya misalnya tutorial hijab, itu wajib naik. Terus edukasi jenis bahan hijab, bahan ciput seperti apa, terus sampai ke peniti itu jenisnya apa, jarum pentul itu ada baby pentul ada pentul gajah. Terus jenis wajah cocoknya pakai hijab seperti apa. Jadi banyak banget content yang bisa kita lakukan. Kalau itu nggak dilakukan ya menurun. Karena kita jualannya di Instagram,” terangnya. Ayi mengimbau jika ada yang ingin menjajal profesi ini bisa dimulai dengan ikut pelatihan hijab stylist. Sebab selain mendapatkan ilmunya, jaringan untuk menawarkan jasa juga terbuka lebar. ”Misalnya aku dapat tawaran untuk pernikahan di Surabaya, terus aku nggak bisa. Aku bisa kasih ke yang ikut hijab class aku di sana. Dan kalau klien sudah coba dan suka pasti gampang menyebar,” terangnya. Jasa untuk hijab stylist juga ternyata tidak murah. Ayi menjabarnya biasanya ia membanderol hijab stylist dari yang termurah Rp350 ribu hingga Rp4,5 juta, tergantung tingkat kerumitan. Tarif itu sudah diperhitungkan untuk ongkos transportasi. (de/feb/run)