Senin, 22 Desember 2025

11.284 Petugas Amankan Pilkades

- Jumat, 18 Desember 2020 | 10:04 WIB

METROPOLITAN - Sebanyak 11.284 petugas disiapkan untuk menjaga keamanan pilkades serentak 2020 Kabupaten Bogor. Mulai dari petugas kepolisian, TNI hingga Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) disiagakan untuk memastikan perhelatan pesta demokrasi tingkat desa itu berjalan aman dan lancar. Informasi yang dihimpun Metropolitan, 11.284 petugas itu terdiri dari 400 personel TNI, 600 personel polisi dan sisanya tujuh petugas KPPS yang masing-masing tersebar di Tempat Pemungutan Suara (TPS). Kapolres Bogor AKBP Roland Ronaldy mengaku pihaknya sudah menyiapkan 600 per­sonel untuk mengawal jalan­nya pilkades serentak nanti. Meski begitu, jumlah tersebut masih bisa berpotensi berubah-ubah untuk menyesuaikan kondisi di lapangan nanti. ”Kami akan sesuaikan jum­lah personel dengan jumlah TPS. Tapi sementara untuk pengamanan kami sudah me­nyiagakan 600 personel. Tapi mungkin nanti akan kami la­kukan penyesuaian,” kata Ro­land. Pihaknya juga mengaku tidak akan membeda-bedakan satu lokasi dengan lokasi lainnya. Pengamanan dan pengawasan ekstra ketat akan dilakukan di setiap desa yang menggelar pilkades Serentak. ”Kami tidak akan membeda-bedakan. Se­mua daerah tentu akan kami awasi. Sejauh ini belum ada laporan dan masih kondusif,”ujarnya. Roland juga mengimbau kepada semua calon kepala desa beserta pendukungnya agar tetap kondusif dalam pelaksanaan pilkades serentak nanti. ”Semua calon dan pen­dukung agar mengikuti aturan yang sudah ditetapkan. Harus berbesar hati, siap kalah dan siap menang. Hindari provo­kasi dan lakukan protokol kesehatan dalam setiap taha­pan pilkades,” pintanya. Sementara itu, Danrem 061/ Suryakancana Brigjen TNI Achmad Fauzi meminta Kodim 0621/Kabupaten Bogor menga­wasi betul prosesi jalannya pilkades serentak yang bakal berlangsung pada 20 Desem­ber mendatang. Ia menilai pelaksanaan pil­kades sejatinya lebih berpo­tensi menimbulkan gesekan di masyarakat. Sebab, satu pendukung dengan pendukung calon lainnya saling kenal satu sama lain. Hal itu yang membuat potensi gesekan antara masyarakat pada pil­kades lebih tinggi ketimbang pilkada. ”Karena mereka ini sama-sama tahu antara pendukung satu dan pendukung lainnya. Sehingga potensi konflik bisa sangat terjadi dan jauh lebih riskan ketimbang pilkada,” katanya kepada Metropolitan saat melakukan kunjungan kerja ke Kodim 0621/Kabupa­ten Bogor, belum lama ini. Sejumlah langkah antisi­pasi mesti dilakukan sedari dini untuk menghindari po­tensi gesekan pada pilkades serentak nanti. Ia juga meng­instruksikan kepada satuan untuk terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan wilayah agar potensi kon­flik dan gesekan saat pelaks­anaan bisa ditekan. ”Kita harus persiapkan ini bersama Kodim lewat Koramil. Kami sudah melakukan peng­amanan bersama pihak lainnya, termasuk desa dan kecamatan setempat. Intinya bersama-sama kerja dan kerja bersama-sama untuk mendukung kea­manan pilkades,” ucapnya. Dandim 0621/Kabupaten Bogor Letkol Inf Sukur Her­manto mengatakan, untuk pengaman pilkades serentak, pihaknya menyiagakan 400 personel. Pihaknya juga me­nyiapkan pasukan cadangan dari Batalyon 315 untuk anti­sipasi penambahan personel jika dibutuhkan. ”Secara umum kami sudah menyiapkan sebanyak 400 personel. Kita juga menyiapkan cadangan pasukan dari Bata­lyon 315. Di luar itu, kita juga mengerahkan babinsa untuk melakukan pengecekan setiap harinya, sebagai petugas pengamanan lapangan dari struktur satuan tugas yang kita buat,” imbuhnya. Rencananya, setiap desa yang melaksanakan pilkades seren­tak nantinya bakal dijaga lima hingga sepuluh personel TNI. ”Setiap desa akan dikawal lima sampai sepuluh personel dari kami. Nantinya akan diper­kuat dari petugas kepolisian dan petugas gabungan lainnya. Atau bisa juga dari teman-teman Koramil yang tidak melakukan pilkades serentak,” tutupnya. (ogi/c/rez/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X