Senin, 22 Desember 2025

Sulap Limbah Plastik Jadi Tas, Raup Untung Rp10 Juta

- Rabu, 30 Desember 2020 | 11:47 WIB

Sudah bukan jadi rahasia umum jika sampah plastik menjadi salah satu masalah besar yang dihadapi Indonesia. Limbah yang tidak mudah terurai itu kerap menjadi penyebab pencemaran lingkungan. Namun, di tangan dingin Debrina Emily, sampah plastik mampu menjadi penghasilan. MAHASISWI Universitas Bina Nusantara itu ber­hasil mengembangkan bisnis dengan menyulap sampah menjadi tas-tas cantik. Ide ini muncul berawal kegelisahannya meli­hat banyak sampah plastik usai pesta perayaan tahun baru di Bali pada 2017. Melihat kondisi itu, ia pun berkomitmen melestarikan lingkungan. ­ Sejak saat itu, ia melakukan riset dan pengembangan pro­duk hingga dua tahun berja­lan. Dengan menggandeng dua rekannya, Feshia Wijaya dan Kevin Dominique, akhir­nya Emily membentuk brand dengan nama Kausa. Untuk mendapatkan bahan baku, Kausa bekerja sama dengan sejumlah bank sam­pah untuk memasok sampah plastik kemasan atau biasa disebut kresek. Plastik yang diterima Kausa selanjutnya diproses hingga menjadi ba­han baku yang menyerupai material kulit. Material bertekstur kulit itu kemudian diolah sedemikian rupa hingga akhirnya men­jadi sebuah tas. ”Dalam satu hari, kami bisa mendapat ratusan lembaran hasil limbah sampah plastik yang berteks­tur kulit dan bisa diolah men­jadi bahan tas Kausa Indone­sia,” kata Emily. Sebagai bisnis yang baru berjalan, Kausa terhitung memiliki perkembangan yang cukup pesat. Ia mengaku mulanya menjual produk-produk tersebut di toko on­line hingga kampus. Sela­njutnya, ia mampu mem­buka workshop sendiri dan menjualnya di beberapa pusat perbelanjaan. ”Kausa yang awalnya hanya berjualan online dan mem­buka stan acara kampus, hanya terjual produk satu atau dua buah setiap bulan­nya. Namun dengan tekad dan pantang menyerah, kami berhasil untuk ekspan­si bisnis hingga memiliki workshop pribadi, serta menjual produk di beberapa mal dan tempat ternama yang terletak di kota besar Indo­nesia,” paparnya. Lebih lanjut, Kausa sendiri sendiri menjual beragam pro­duk dari tas hingga aksesoris dengan harga yang variatif, dari Rp80 ribu hingga Rp500 ribu. Dengan produk tersebut, ia bisa meraih omzet hingga Rp10 juta. Meski begitu, ia menuturkan, Kausa juga seperti industri kreatif lainnya yang terdampak pandemi Corona. Penjualan Kausa sempat anjlok bahkan tidak ada penjualan sama sekali. Namun, ia tak kehabi­san akal. Untuk menyiasatinya, Kausa kemudian juga mer­ambah bisnis masker. ”Kausa kembali beroperasi Agustus 2020 dan berhasil meraup omzet kisaran Rp10 juta dalam dua bulan berlangs­ung melalui berjualan masker dan launching product terbaru kami,” ujarnya. (dtk/rez/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X