Senin, 22 Desember 2025

Wanita ODGJ Melahirkan di Poskamling, Menangis Dipertemukan dengan Anak usai 23 Hari Dipisahkan

- Jumat, 26 Maret 2021 | 10:03 WIB

“Itu anakku,” kalimat itu terlontar dari mulut Lilis. Perempuan 26 tahun itu berlinang air mata saat momen pertama bertemu kembali anaknya yang sudah 23 hari tak dipertemukan. Momen itu terjadi di aula Pancakarsa yang berada di Gedung Graha Pancakarsa di Kompleks Dinas Sosial Kabupaten Bogor, kemarin. LILIS merupakan perempuan yang menderita disabilitas mental atau yang dikenal sebagai Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang ditemukan di wilayah Kabupaten Bogor. Ia ditemukan tim Pendamping Disabi­litas Mental (PDM) Dinas Sosial (Dinsos) bulan lalu dengan kondisi telantar di sebuah poskamling di Desa Cijujung, Kecamatan Suka­raja, Kabupaten Bogor. ­ Saat itu, Lilis ditemukan dengan bayinya yang sudah keluar dari rahimnya namun dengan kondisi ari-ari masih menempel di tubuh bayi. Tim PDM Dinsos Kabupaten Bo­gor pun langsung membawa Lilis beserta bayinya ke bidan terdekat untuk diberikan penanganan pascamelahirkan yang dilakukan tanpa ban­tuan medis. Setelah mendapatkan perto­longan tersebut, Lilis pun harus terpisah oleh buah hatinya yang diberi nama Aisyah untuk men­jalani perawatan di Rumah Sakit Marzoeki Mahdi. Sedangkan sang anak dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibinong untuk mendapatkan penanganan medis dan perawatan semen­tara usai dilahirkan. ”Jadi tepat hari ini, Lilis su­dah selesai menjalani masa perawatan di RS Marzoeki Mahdi, dan rencananya akan dipulangkan ke tempat asal­nya di Ponorogo, Jawa Timur,” kata Kepala Balai Disabilitas Phala Mharta Sukabumi pada Kementerian Sosial (Kemen­sos), Cup Santo, kepada Met­ropolitan.id, Kamis (25/3). Cup Santo mengatakan, se­belum dipulangkan ke kam­pung halamannya, Lilis dan buah hatinya akan menjalani masa observasi di Balai Pha­la Mharta yang berlokasi di Sukabumi, Jawa Barat. Diketahuinya kampung ha­laman Lilis, tutur Cup Santo, merupakan hasil kerja keras tim PDM Dinsos Kabupaten Bogor. ”Ketika dipandang siap secara fisik ibu dan anaknya akan dibawa ke Ponorogo dan keluarganya siap menerima. Termasuk budenya yang siap memberikan pengasuhan kepada anaknya dan ibunya tentunya akan kami pantau, jangan sampai penanganan kedisabilitasmentalnya ter­putus. Ini harus berlanjut penanganannya dan akan kami koordinasikan dengan mitra kami yang ada di sana,” ujar Cup Santo. Sementara itu, penyerahan Lilis kepada pihak Kemensos RI itu diwakili Kabid pember­dayaan sosial dan Manajer Graha Pancakarsa Dinsos, Dian Muldiansyah. Dian men­gatakan, setelah dilakukan pengobatan selama 23 hari, orang tua bayi sudah bisa diizinkan keluar untuk meli­hat anaknya. “Pada waktu melihat anaknya naluri ibunya langsung kelu­ar sampai menangis. Artinya pasien kondisi sakitnya tidak terlalu parah, bahkan sudah ingat alamat rumahnya,” ka­tanya. Saat ini, Dinsos bekerja sama dengan Phalamarta Sukabumi mengembalikan si ibu beserta bayinya yang berumur 23 hari itu ke keluarganya di Ponorogo, Jawa Timur. “Hari ini (kemarin, red) kita mengembalikan pasien ODGJ ke keluarganya di­dampingi tim pendamping disabilitas dan pihak Phala­marta, sebagai balai rehabi­litasi sosial,” ucapnya. (dil/c/ rez/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X