Indonesia kembali digegerkan dengan aksi teror bom bunuh diri. Dua terduga pelaku meledakkan diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, kemarin pagi. Puluhan orang terluka hingga kedua terduga pelaku yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan itu tewas di tempat hingga tubuhnya tercecer di lokasi kejadian. POLISI pun bergerak cepat mengusut jaringan para pelaku tersebut. Empat terduga pelaku berhasil diamankan dan inisial salah satu pelaku berhasil didapatkan. Polisi juga turut melakukan pengetatan di sejumlah wilayah untuk mengantisipasi kejadian serupa. Salah satunya di wilayah Kota dan Kabupaten Bogor. Seperti di Kota Bogor, penjagaan ketat oleh aparat kepolisian terlihat di beberapa gereja. Bahkan, Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro sampai menerjunkan 700 personel anggotanya untuk mengamankan 85 gereja yang ada di Kota Bogor. ”Sebanyak 2/3 kekuatan Polresta Bogor Kota kami kerahkan untuk memberikan rasa aman bagi jemaat yang sedang beribadah di 85 gereja yang ada di Kota Bogor,” katanya, Minggu (28/3). Rencananya, pengamanan tersebut bakal terus dilakukannya selama satu pekan ke depan, mengingat rangkaian ibadah umat Kristen hingga Minggu pekan ke depan. ”Tentunya kita berusaha untuk mencegah, berusaha memperkuat pengamanan di gereja-gereja di Kota Bogor selama satu pekan ke depan,” ujarnya. “Nggak juga (di gereja, red). Secara umum ya di Kota Bogor lah. Tapi untuk saat ini difokuskan ke gereja, khususnya isu teror yang diperketat,” tambahnya. Tak hanya di Kota Bogor, pengetatan tempat ibadah gereja juga dilakukan jajaran Polsek Cileungsi, Kabupaten Bogor. Pengetatan dilakukan kepada pihak yang hendak masuk lingkungan gereja, untuk jamaah maupun pengunjung dan tamu. “Kita lakukan pengamanan. Tadi kita kerahkan anggota Polsek Cileungsi. Termasuk saya turun ke lapangan juga. Kita kerahkan bhabinkamtibmas juga,” kata Kapolsek Cileungsi Kompol Andri Alam, Minggu (28/3). Pengamanan yang dilakukan yakni di Gereja Pantekosta Indonesia Pasar Lama Cileungsi, Gereja Pantekosta Indonesia Desa Limusnunggal, Gereja HKBP Resort Kirab Remaja Distrik XXVIII Deboskab, Gereja Pantekosta Kudus Indonesia, dan Gereja GPP Solagracia di Desa Cipenjo. “Termasuk Gereja GKII dan Gereja HKBP di Desa Cipenjo. Total tujuh gereja yang kita perketat pengamanan,” tegasnya. Ia juga mengutuk keras aksi terorisme bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar. “Kami mengutuk keras apa pun tindak terorisme,” imbuhnya. Hal serupa dilakukan jajaran Polsek Kemang dan Gunungsindur. Kapolsek Kemang Kompol Ilot Djuanda menegaskan, untuk mengantisipasi kejadian serupa, Polsek Kemang meningkatkan pengamanan dan langsung berkoordinasi dengan pengurus gereja yang ada di wilayah untuk lebih meningkatkan kewaspadaan pada pelaksanaan ibadah. “Kami instruksikan juga kepada petugas bhabinmas agar secara rutin melaksanakan pengecekan dan pengontrolan, dan memberikan imbauan serta koordinasi dengan pengurus gereja. Kami minta juga para satuan pengamanan setempat untuk meningkatkan kewaspadaan dan pengamanan,” kata Ilot Djuanda. Sementara itu, Kapolsek Gunungsindur AKP Birman Simanulang mengatakan, pasca-bom di Makassar, pihaknya memperketat penjagaan tempat-tempat ibadah dan pusat-pusat perbelanjaan. “Selain itu, kami juga melakukan upaya koordinasi dengan tokoh dan pemuka agama. Sehingga kita semua dapat bersama-sama meningkatkan kewaspadaan dan menjaga keamanan objek atau tempat vital yang ada di wilayah hukum Polsek Gunungsindur,” katanya. Di sisi lain, pasca-bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Gereja Protestan di Indonesia (GPIB) Petra, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, melakukan pengamanan ketat untuk mengantisipasi adanya aksi serupa. Bhabinkamtibmas Polsek Bogor Utara Aiptu Sunarto mengatakan, pengamanan GPIB Petra dilakukan atas perintah kapolresta Bogor Kota melalui kapolsek untuk melakukan pengamanan ketat di gereja. ”Sejak tadi pagi (kemarin, red) kami melakukan pengamanan ketat sesuai perintah kapolsek, dengan menurunkan sebanyak delapan angota, ditambah dua petugas sekuriti,” ujar Sunarto. Kegiatan beribadah di GPIB Petra tetap dilaksanakan dengan dibagi menjadi dua sesi, di mulai dari pukul 06:00 sampai 09:00 WIB. ”Kita terus lakukan kewaspadaan untuk antisipasi aksi terorisme. Pintu pagar gereja kita selalu tutup. Dan yang tidak berkepentingan dilarang masuk,” pungkasnya. Terpisah, Wali Kota Bogor yang juga Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi), Bima Arya, mengaku berduka dan mengutuk keras aksi biadab terorisme di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan. Menurut Bima, tidak ada satu agama pun di seluruh Indonesia, bahkan seluruh dunia, yang mengajarkan kepada penganutnya untuk melakukan tindak kekerasan. Apalagi menimbulkan korban jiwa. “Peristiwa biadab di Makassar bukan aksi yang mewakili suatu agama. Tidak ada tempat bagi mereka yang intoleran dan berujung pada kekerasan, serta jatuhnya korban jiwa. Perbedaan yang bermuara pada kebencian ini harus dikikis,” kata Bima Arya, Minggu (28/3). Bima Arya berharap persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tetap terjaga lewat cinta. “Perbedaan dan keberagaman adalah keniscayaan. Namun persatuan dan kebersamaan harus terus diperjuangkan. Islam rahmatan lil alamin. Keselamatan dan kemaslahatan untuk manusia di muka bumi. Kita jaga sama-sama Indonesia dengan cinta,” pungkasnya. (ps/ rex/dil/d/rez/run)