Minggu, 21 Desember 2025

KRI Nanggala-402 Terbelah Tiga, 53 Abk Gugur. Tunai Sudah Janji Bakti

- Senin, 26 April 2021 | 10:30 WIB

“Betapa hatiku takkan pilu. Telah gugur pahlawanku. Betapa hatiku takkan sedih. Hamba ditinggal sendiri. Telah gugur pahlawanku. Tunai sudah janji bakti”. Petikan lirik lagu Gugur Bunga karya Ismail Marzuki itu menggambarkan kesedihan Bumi Pertiwi pasca-tenggelamnya KRI Nanggala-402 dan 53 anggota TNI AL. SETELAH sempat dinyata­kan hilang kontak pada Rabu (21/4), nasib kapal berjuluk si Monster Laut itu dan 53 Awak Buah Kapal (ABK) pun mulai ada titik terang. Dalam konferensi pers di media senter Baseops Lanud I Gusti Ngurah Rai, pada Minggu (25/4) oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjan­to, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono, dan Kapolri Jen­deral Polisi Listyo Sigit Pra­bowo menyampaikan per­kembangan soal nasib kapal Nanggala dan seluruh awaknya. Setelah berbagai proses pencarian dilaksanakan unsur-unsur SAR, baik dari dalam negeri dan bantuan luar negeri, akhirnya posisi pasti KRI Nanggala-402 ber­hasil ditemukan. Namun, seisi negeri harus menelan pil pahit atas kon­disi kapal selam TNI AL yang ditemukan dalam keadaan hancur. Bahkan, badan kapal berusia 42 tahun itu terbelah menjadi beberapa bagian. Seluruh awak kapal yang on­board di Kasel itu dinyatakan gugur. KSAL Laksamana TNI Yudo Margono mengungkapkan, kapal selam KRI Nanggala-402 tenggelam pada kedalaman 838 meter di bawah permu­kaan laut. Kapal selam itu saat ini terbelah menjadi tiga ba­gian. Fakta itu ditemukan setelah Remotely Operated Vehicle (ROV) atau robot bawah air dari kapal MV Swift Rescue milik Singapura me­nelusuri bawah laut. “Pada kedalaman 838 meter ini terdapat bagian-bagian dari KRI Nanggala, di sana KRI Nanggala terbelah men­jadi tiga bagian,” kata Yudo dalam konferensi pers di Badung, Bali, Minggu (25/4). Yudo menjelaskan KRI Rigel pada Minggu (25/4) sekitar pukul 01:00 WIB melakukan multibeam echosounder atau pencitraan bawah air. Hal itu untuk memastikan posisi tenggelamnya KRI Nangga­la-402 di perairan kawasan Bali. Keterbatasan ROV KRI Rigel, kemudian dibantu ROV dari kapal MV Swift Rescue milik Singapura. Ia menyebut se­kitat pukul 09:04 WITA ROV milik Singapura berhasil me­nemukan visual KRI Nang­gala-402 yang berada di ke­dalaman 838 meter. “Pada pukul 09:04 WITA, ROV Singapura mendapatkan kontak visual pada posisi tepatnya dari datum satu tadi berjarak kurang lebih 1.500 yard di arah selatan pada kedalaman 838 meter,” ungkap Yudo. Penyebab kerusakan kapal, jelasnya, karena retakan aki­bat tekanan yang kuat di ke­dalaman 838 meter tersebut. Bahkan, pihaknya sempat menunjukkan temuan terbaru itu melalui visual video dan turut menyertakan sebuah baju keselamatan awak kapal. Ia mengaku tentunya akan berusaha mengangkat kapal tersebut walaupun dengan kedalaman 838 meter. ”Tentunya dalam organi­sasi Ismerlo ada yang mena­warkan ini (evakuasi, red), dan ini tentunya perlu kepu­tusan pemerintah. Saya akan sampaikan ke Panglima TNI yang akan menyampaikan ke atas. Kalau sudah ada ke­putusan, akan kami angkat kapal ini. Dan keluarga dari Hiu Kencana meminta kapal ini untuk diangkat,” jelasnya. Nantinya jika berhasil mela­kukan evakuasi, bagaian-bagian dan awak kapal akan dibawa menuju posko krisis senter di Surabaya. Lamanya proses evakuasi akan didis­kusikan terlebih dahulu dengan instansi terkait, ka­rena kasus kapal selam teng­gelam ini sangat langka. Penyebab tenggelamnya kapal ini ditegaskan bukanlah human eror. ”Seperti yang disampaikan sebelumnya, dari mulai la­poran penyelaman dan ter­lihat penjejak Kopaska, lampu pengenal KRI Nang­gala masih menyala. Namun saat menyelam langsung hilang, dan ini yang diinvesti­gasi,” akunya. Sementara itu, Listyo Sigit menyampaikan keprihatinan­nya selaku kapolri mewakili seluruh anggota Polri. Ia mengaku saat ini pihaknya telah mendirikan dua posko SAR di Pelabuhan Celukan Bawang dan posko SAR Pol­ri Pelabuhan Banyuwangi untuk membantu pencarian dengan jumlah total 300 per­sonel. Sebelumnya, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto me­mastikan pihaknya akan ber­koordinasi dengan Interna­tional Submarine Escape and Rescue Liaison Office (IS­MERLO), organisasi koordi­nasi internasional untuk ope­rasi penyelamatan kapal selam terkait langkah evakuasi KRI Nanggala-402. Tim evakuasi telah menemukan bagian kapal selam KRI Nanggala-402 di kedalaman 838 meter. “Rekan-rekan media seka­lian, selanjutnya Pemerintah Indonesia akan berkoordi­nasi dengan ISMERLO, In­ternational Submarine Es­cape and Rescue Liasion Office untuk mengupayakan langkah selanjutnya,” ucap Hadi. Menurutnya, kerja sama internasional diperlukan un­tuk mengevakuasi KRI Nang­gala-402. Tak dipungkiri, proses evakuasi KRI Nang­gala sangat sulit karena be­rada pada kedalaman lebih dari 800 meter. Hadi menuturkan, berda­sarkan bukti-bukti yang di­temukan, KRI Nanggala-402 telah tenggelam dan 53 awak di dalamnya telah gugur. “Dengan kesedihan menda­lam, selaku Panglima TNI saya nyatakan bahwa 53 personel yang on board KRI Nangga­la-402 telah gugur,” beber Hadi. Presiden Joko Widodo (Jo­kowi) juga mengungkapkan duka mendalam atas teng­gelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 di perairan utara Pulau Bali. Jokowi juga menyebut musibah ini tidak hanya mengejutkan keluarga awak kapal, tetapi seluruh bangsa Indonesia. ”Musibah ini mengejutkan kita semua. Tidak hanya kelu­arga 53 awak kapal, keluarga Hiu Kencana, maupun kelu­arga besar TNI AL, tetapi juga seluruh rakyat Indonesia,” kata Jokowi dalam konfe­rensi pers virtual melalui akun YouTube Setneg, Minggu (25/4). ”Kita semua bangsa Indonesia menyampaikan kesedihan mendalam atas musibah ini, khususnya pada seluruh keluarga awak kapal selam,” imbuhnya. Selain itu, Jokowi menyebut pemerintah masih mengu­payakan pencarian dan penyelamatan pada 53 awak kapal tersebut. ”Mereka ada­lah putra-putra terbaik bang­sa, patriot terbaik penjaga kedaulatan negara. Penca­rian dan penyelamatan telah dan masih akan kita lakukan,” sambung Jokowi. Untuk itu, Jokowi meminta seluruh masyarakat untuk mendoakan dan memberi harapan terbaik pada upaya pencarian yang masih dila­kukan hingga kini. ”Marilah semuanya kita memanjatkan doa dan hara­pan terbaik pada 53 patriot terbaik penjaga kedaulatan negara. Dan bagi segenap anggota keluarga agar dibe­rikan kesabaran, ketabahan, dan kekuatan,” tandasnya. (jp/feb/run) KRI Nanggala sejak 3 April 2020 lalu. Sebelumnya, Letkol Heri pernah menjabat Koman­dan Sekolah Awak Kapal Selam (Dansekasel) Pusat Pendidikan Khusus (Pusdik­sus). Hingga ia menyerahkan tong­kat komando pada Mayor Laut (P) Fufuk Ariek Akhiranto untuk memimpin sekolah bagi para calon awak kapal selam itu. Letkol Heri bertolak ke Sa­tuan Kapal Selam (Satsel) Koarmada II sebagai Koman­dan KRI Nanggala-402. Aca­ra serah terima jabatan itu dipimpin langsung Danpus­diksus Kolonel Laut (P) Bayu Alisyahbana di Ujung, Sura­baya (3/4/2020). Tak lupa Kolonel Bayu men­gucapkan terima kasih atas pencapaian kerja keras, ke­berhasilan, sumbangan pi­kiran, dan kreativitas yang selama ini ditorehkan Letkol Heri. ”Jabatan tersebut merupakan amanah sekaligus penghar­gaan yang diberikan TNI AL atas prestasi, dedikasi, dan loyalitas yang telah ditunjuk­kan selama ini,” papar Dan­pusdiksus Kolonel Bayu. Letkol Heri merupakan pra­jurit TNI yang cukup ber­prestasi. Sebelumnya ia per­nah mengenyam pendidikan Sesko di Jerman. Sampai di November 2019, menerima mandat untuk menjadi Dan­sekasel. Tak heran banyak orang yang terkesan dengannya. Men­teri KKP Susi Pudjiastutui misalnya. Susi secara khu­sus memberi penghormatan kepada Kolonel Laut Harry Setyawan. Dalam cuitannya, Susi mengucapkan terima kasih lantaran sudah didu­kung ketika menjabat seba­gai Menteri Kelautan dan Perikanan. ”Teruntuk Kolonel Laut (P) Harry Setyawan, S.E. dan keluarga, penghormatan dan terima kasih luar biasa dari saya pribadi atas semua du­kungan dan kerja sama se­lama saya menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Peri­kanan 2014-2019,” ujarnya. Sementara itu, jauh sebelum insiden kapal Nanggala teng­gelam, rupanya Letkol Heri sudah lebih dulu menuliskan soal risiko dari pekerjaannya. Ya, lewat unggahan laman Instagram Komandan KRI Nanggala-402, Letkol Laut (P) Heri Octavian, memper­lihatkan video bawah air. Ada beberapa benda berwarna oranye, mirip tubuh manusia, keluar dari lubang. Meny­eruak naik ke permukaan. Lalu ada foto boneka ber­baju oranye, mengapung di permukaan air. Itu ditemukan di akun Instagram @class_of_2k2. Ada caption berbunyi, ”If you don’t read about this on the news, than we’re fine. But if you find it on the news, please pray for us.. @ Sub­marine Escape Training Fa­cility. Artinya, ”Jika kalian tidak membaca ini di berita, berar­ti kami baik-baik saja. Tetapi jika kalian menemukan ini di berita, tolong doakan kami. @Fasilitas Latihan Penyelama­tan Bawah Laut. Posting-an lawas itu pun langsung di­banjiri ucapan dukacita dari warganet. (de/feb/run) DOK: HUMAS KEMENSOS KUNJUNGAN: Menteri Sosial Tri Rismaharini saat mendatangi keluarga ABK korban tenggelamnya KRI Nang­gala-402, kemarin.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X