METROPOLITAN - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meminta PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) menggelar tes secara acak (random test) terhadap penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) Jabodetabek di sejumlah stasiun utama. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyebut kasus Covid-19 terus mengalami peningkatan di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Menurutnya, KRL merupakan salah satu moda transportasi favorit masyarakat. Sehingga perlu perhatian khusus sebagai bagian upaya untuk saling bekerja sama dalam menekan penyebaran Covid-19. Sebab, pergerakan penumpang KRL per harinya cenderung meningkat, yaitu sekitar 400–500 ribu penumpang per hari. “Walaupun di masa normal bisa di atas satu juta penumpang, tetapi ini harus kita sikapi mengingat saat ini terjadi peningkatan kasus Covid-19. Karenanya, kami tugaskan kepada PT KAI untuk melakukan random check di stasiun utama seperti di Gambir, Senen, Manggarai, dan stasiun utama lainnya di lintas Bekasi, Bogor, dan Tangerang,” ujar Budi Karya ketika berkunjung ke Stasiun Jatinegara dan Stasiun Bekasi Timur, Sabtu (19/6). Budi menjelaskan tes secara acak ini perlu dilakukan untuk memberi peringatan kepada masyarakat bahwa saat ini sedang terjadi peningkatan kasus Covid-19. Tujuan tes ini digelar yaitu diharapkan masyarakat tidak melakukan perjalanan jika tidak ada keperluan mendesak. “Kami mengimbau kepada masyarakat kalau kondisi tidak begitu fit dan merasa sakit agar menghindari perjalanan dan juga pergerakan yang tidak perlu,” tuturnya. Budi Karya menjabarkan, Ditjen Perhubungan Darat akan menyediakan bus-bus di sejumlah titik stasiun sebagai alternatif angkutan agar kondisi penumpang kereta tidak berdesakan. Sementara itu, Direktur Utama PT KAI (Persero) Didiek Hartantyo menyatakan siap untuk melaksanakan random tes di beberapa stasiun utama. Bahkan, pihaknya telah melakukan penerapan protokol kesehatan dengan ketat terhadap penumpang KRL. “Misalnya mewajibkan untuk penumpang memakai masker, mencuci tangan, memberi tanda tempat duduk dan tempat berdiri agar penumpang dapat menjaga jarak dan membatasi kapasitas penumpang hanya 74 penumpang di setiap gerbong kereta,” paparnya. VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba memastikan mulai Senin (21/6) pihaknya akan melakukan tes acak di enam stasiun yaitu Stasiun Bogor, Bekasi, Cikarang, Tangerang, Manggarai, dan Tanah Abang. Langkah ini diambil karena meningkatnya kasus Covid-19 beberapa hari terakhir. ”Tes antigen acak ini dilakukan sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19 karena KRL merupakan moda transportasi favorit di wilayah Jabodetabek,” dalam siaran pers yang diterima, Minggu (20/6). Berdasarkan data pada pekan ketiga Juni, hingga 18 Juni 2021 KAI Commuter mencatat ada 7.943.859 orang atau 441.326 orang per hari yang memanfaatkan layanan KRL. Angka ini bertambah 18,5 persen dibanding jumlah pengguna hingga minggu ketiga Mei lalu yang mencapai 6.467.395 orang atau 359.300 orang per hari. Tes antigen acak ini dilakukan sebelum pengguna bertransaksi untuk membeli tiket ataupun tap masuk di gate elektronik stasiun. Bagi para pengguna yang hasilnya negatif akan dipersilakan melanjutkan perjalanan dengan KRL. ”Sementara para pengguna yang hasilnya positif tidak diizinkan naik KRL dan datanya dilaporkan ke satgas Covid-19 setempat,” katanya. KAI Commuter telah menerapkan protokol kesehatan sejak awal pandemi Covid-19. Seperti wajib memakai masker, menjaga jarak dengan melakukan penyekatan saat kondisi padat, pemeriksaan suhu tubuh, dan mencuci tangan. Pada Kamis dan Jumat lalu pemerintah mengadakan vaksinasi di Stasiun Bogor dengan sasaran utama para pengguna aktif KRL. Menurut Anne, hal ini penting untuk mendorong vaksinasi bagi mereka yang mobilitas dan interaksinya tinggi dan aktif bekerja serta menggunakan transportasi publik setiap harinya. ”Jika tidak ada kepentingan mendesak, sebaiknya tetap di rumah dan tidak menggunakan KRL demi kesehatan dan keselamatan bersama pada masa pandemi Covid-19 ini,” tandasnya. (jp/feb/run)