Senin, 22 Desember 2025

Stok Oksigen di Bogor Kritis

- Kamis, 15 Juli 2021 | 08:30 WIB

METROPOLITAN - Kasus Covid-19 Kota Bogor terus mencetak rekor setiap harinya. Bahkan, pada Selasa (13/7), muncul 648 ka­sus per hari. Wali Kota Bogor Bima Arya pun menegaskan bahwa Kota Bogor kini masih dalam situasi kri­sis oksigen pada penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat ini. “Oksigen masih krisis. Saya harus sampaikan apa adanya. Dari lima titik stasiun (depot, red) semua kosong. Jadi kita bertahan ini satu sampai dua hari ke depan saja,” katanya kepada awak media. Kondisi ini, jelasnya, setelah ada bantuan Corpoorate So­cial Responsibility (CSR) ta­bung oksigen dari PT Pupuk Kujang Cikampek untuk penanganan Covid-19. Karena itu, tutur Bima, Ko­ta Bogor tengah mempercepat pengadaan tabung oksigen melalui bantuan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Ba­rat (Jabar). “Jadi kita bertahan dari CSR yang baru dapat dari PT Pupuk Kujang. Kita juga sedang mem­percepat pengadaan tabung melalui bantuan Pemprov Jabar. Tetapi tidak mudah pasien (untuk dapat oksigen, red),” tuturnya. Ia menegaskan situasi saat ini belum aman dan masih mengkhawatirkan. Bima Arya pun mengakui sudah mela­porkan hal itu dan berharap pemerintah pusat memberi perhatian khusus untuk me­nambah pasokan oksigen ke lima stasiun oksigen. “Sekali lagi, ini masih belum aman. Semua masih kondisi­nya mengkhawatirkan. Dan sudah kami laporkan. Kami harap pemerintah pusat mem­beri perhatian khusus untuk menambah pasokan oksigen ke lima titik stasiun di Kota Bogor,” terangnya. Apalagi, lanjut Bima Arya, pemerintah daerah diminta tetap waspada terhadap ke­tersediaan oksigen, termasuk tenaga kesehatan (nakes), tempat isolasi, dan lainnya. Bantuan Oksigen Amankan Kebutuhan RSUD Kota Bogor Dua Hari ke Depan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor menda­patkan bantuan oksigen dari CSR PT Pupuk Kujang Cikam­pek untuk penanganan Co­vid-19 di Kota Bogor. Direktur Utama (Dirut) RSUD Kota Bogor, dr Ilham Chaidir, yang menerima langsung bantuan oksigen medis ter­sebut mengatakan bahwa total volume oksigen yang diterima seberat 3–4 ton. Oksigen ini langsung dipin­dahkan ke liquid oxygen tank dengan kapasitas 8–9 ton mi­lik RSUD Kota Bogor. Men­urutnya, oksigen tersebut bisa digunakan untuk kebu­tuhan selama satu sampai dua hari. “Oksigen ini akan dipasok untuk pasien Covid-19 di Blok II dan III RSUD Kota Bogor, dengan gejala berat yang me­makai alat-alat boros oksigen. Total ada 132 pasien,” beber­nya di RSUD Kota Bogor, Se­lasa (13/7). Ia menjelaskan ada beber­apa alat bantu pernapasan yang digunakan untuk pera­watan pasien Covid-19. Se­perti ventilator, High Flow Nasal Cannula (HFNC), hingga Non Rebreathing Oxygen Face Mask (NRM). Untuk penggunaan satu ventilator, ia menjelaskan bisa menghabiskan 25 liter oksigen per menit, HFNC 60 liter oksigen per menit, NRM 15 liter per menit, dan alat bantu pernapasan kanul dengan selang minimal men­ghabiskan 5 liter oksigen per menit. Ketika kondisi Covid-19 di Kota Bogor landai, oksigen yang tersedia bisa digunakan untuk satu pekan. Namun, saat terjadi lonjakan kasus Covid-19, persediaan oksigen hanya bisa digunakan untuk satu hingga dua hari. Karena itu, tegasnya, peng­gunaan oksigen untuk pasien disiasati menggunakan alat ventilator. Namun, pada ke­nyataan di lapangan tetap saja kebutuhannya tinggi aki­bat banyaknya pasien Co­vid-19. Di samping itu, ba­nyak pasien Covid-19 yang datang ke RSUD Kota Bogor dalam kondisi sudah berat. Sehingga, lanjutnya, mem­butuhkan perawatan intensif dalam menangani pasien. RSUD Kota Bogor, sebutnya, juga telah berusaha menganti­sipasi terkait persediaan oksi­gen sejak tahun lalu dengan menyediakan alat generator oksigen bantuan dari Pemprov Jabar. Dengan kapasitas pro­duksi kurang lebih untuk 50 tabung oksigen per hari. “Namun, akibat pemakaian yang terus-menerus, hasilnya ikut terpengaruh tidak bisa maksimal. Karena dari dua generator, salah satunya men­galami kerusakan sehingga tidak beroperasi lagi. Dan saat ini kita masih menunggu tek­nisinya dari Prancis. Kondisi yang ada sangat serius, tapi kami tetap bertahan dan ik­htiar sekuat tenaga,” pung­kasnya. (ryn/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X