Dunia maya tengah dihebohkan dengan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang berlangsung di Kota Bogor. Aksi penyekatan jalan yang dilakukan petugas gabungan di Kota Bogor itu viral, menyusul beredarnya video yang diunggah warga saat proses pembatasan jalan berlangsung di Jalan Veteran, Kota Bogor. VIDEO yang tersebar di dunia maya, khususnya aplikasi WhatsApp, Instagram, Facebook, hingga TikTok, terlihat petugas sedang melakukan penyekatan di Jalan Veteran, tepatnya di depan SPBU Panaragan, Kecamatan Bogor Tengah. Masing-masing petugas juga berdiri di tengah jalan menuju Jalan Merdeka atau PGB. Bahkan, terpasang water barrier hingga pengumuman pelaksanaan penyekatan yang dilakukan Satgas Covid-19 Kota Bogor untuk menghalau pengendara bisa melintasi Jalan Veteran. Namun, yang bikin kocak, para pengendara tidak dipaksa memutar balik kendaraannya seperti di pos penyekatan lainnya. Justru arus lalu lintas dialihkan ke SPBU, bersamaan dengan kendaraan yang hendak mengisi BBM. Alhasil, sejumlah pengendara berhasil menghindari pos sekat dan melanjutkan perjalanannya menuju Jalan Merdeka. Atas kejadian itu, warganet pun mempertanyakan pelaksanaan penerapan penyekatan yang dilakukan petugas. Seperti diungkapkan sang pembuat video dalam keterangan videonya. “Ada yang ngerti maksudnya apa dilakukan penyekatan? Jalan utama disekat, (hanya, red) motong jalan dikit. Tapi masih bisa lewat,” tulis sang pembuat video. Namun, hingga berita ini diturunkan, belum diketahui kapan kegiatan penyekatan ini berlangsung. Meski begitu, petugas mengakui pelaksanaan penyekatan yang menjadi viral di media sosial tersebut. “Sudah dapat (informasi penyekatan jadi viral, red). Sudah dievaluasi,” kata Kasubsi Penmas Sie Humas Polresta Bogor Kota, Iptu Rachmat Gumilar, Selasa (20/7). “Nggak tahu itu (kapan kejadiannya, red), yang jelas siang,” ujar Rachmat. Hal senada diungkapkan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor, Eko Prabowo. Ia mengaku sudah mendapatkan informasi tersebut. “Sudah,” singkat pria yang akrab disapa Danjen tanpa menjelaskan rinci kronologi kejadian tersebut. Untuk diketahui, kejadian pengendara masih bisa melewati pos sekat di Kota Bogor bukan kali ini terjadi. Kejadian serupa pernah terjadi saat petugas melakukan penyekatan pada hari ketiga di Simpang Air Mancur, Kecamatan Bogor Tengah, Jumat (9/7). Mulanya, penyekatan yang berlangsung dua jam itu berjalan kondusif. Petugas melakukan penutupan di Simpang Air Mancur, tepatnya di Bundaran Air Mancur pada pukul 13:00 WIB. Terpantau, petugas memeriksa sejumlah pengendara yang berniat melintasi pos sekat untuk menuju Jalan Jenderal Sudirman. Sementara, beberapa kendaraan dialihkan menuju Jalan RE Martadinata dan Jalan Pemuda. Namun, sejam berselang, pos penyekatan digeser lebih maju, tepatnya di SPBU Vivo Air Mancur. Uniknya, saat petugas tengah memasang water barrier dan mengatur arus lalu lintas agar pengendara yang tidak berkepentingan beraktivitas di luar rumah, memutarbalikkan arah kendaraannya. Beberapa pengendara terlihat mengarahkan lajur kendaraannya masuk SPBU. Bukan untuk melakukan pengisian bahan bakar, para pengendara ini hanya melintasi SPBU untuk bisa menghindari pos sekat yang dipasang petugas. Para pengendara ini pun keluar SPBU lalu mengarahkan lajur kendaraannya ke arah Jalan Jenderal Sudirman. Namun, kejadian ini tak berselang lama. Petugas yang mengetahui perbuatan nakal para pengendara langsung menjaga pintu masuk SPBU. Kegiatan penyekatan pun berjalan kondusif hingga kegiatan penyekatan selesai dilaksanakan sekitar pukul 15:00 WIB Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menjelaskan, video tersebut direkam saat petugas masih bersiap-siap memulai penyekatan yang dilakukan serentak pada 17 titik di Kota Bogor. ”Oh iya itu belum dimulai kegiatannya. Kan serentak ada 17 titik lagi pada persiapan semuanya,” kata Susatyo saat dikonfirmasi, Selasa (20/7). Susatyo membantah tidak menjalankan penyekatan sesuai fungsinya. Ia memastikan kendaraan yang akan melintas akan diperiksa seluruhnya. Menanggapi hal itu, Sekretaris Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Bogor, Edi Kholkhi Zaelani, menyayangkan kejadian tersebut bisa terjadi. Seharusnya, pemerintah bisa menjalankan kebijakan yang sudah diputuskan sesuai aturannya. ”Janganlah bikin bingung masyarakat. Karena kan tujuan dari penyekatan ini untuk menekan mobilitas masyarakat yang ujungnya mencegah penularan Covid-19. Kalau setengah-setengah gini, bagaimana masyarakat mau mengikuti kebijakan pemerintah,” katanya. Terpisah, pengamat kebijakan publik, Trubus Rahadiansyah, menilai kebijakan yang dibuat pemerintah telah membuat para pelaksananya jadi bingung. “Ini bisa jadi indikasi kalau selama ini penyekatan yang dilakukan itu tidak efektif. Jadi seperti seremonial saja,” terangnya. Ia pun menyindir bahwa kebijakan penyekatan lalu lintas jalan sebagai penyekatan kocak. Sebab, petugas PPKM-nya sendiri yang terkesan setengah hati. Menurutnya, sudah banyak kejadian di lapangan yang tidak sesuai. “Memang penegakan terhadap PPKM Darurat oleh petugas ini tidak tegas. Tidak ada sanksi yang diberikan. Kemudian, petugas PPKM pun terkesan setengah hati menjalankannya akibat aturan di atasnya yang memang tidak jelas dan tidak transparan,” paparnya. Kondisi diperparah dengan tingkat kesadaran masyarakat yang rendah. “Masyarakat bisa dibilang juga EGP (emang gua pikirin, red). Sedangkan, pemda menjalankan aturan pusat pun setengah hati karena tidak ingin terjadi gesekan. Jadi sebenarnya aturan ini pada akhirnya membingungkan dan kocak,” tegasnya. (rez/feb/run)