Senin, 22 Desember 2025

Cerita tentang Komunitas Gym Buddies, Balapan Capai Target Berat Ideal

- Senin, 27 September 2021 | 09:30 WIB

Olahraga dengan intensitas berat itu perlu motivasi tinggi. Salah satu triknya adalah punya gym buddies yang bisa jadi penyemangat sekaligus ‘trainer’ tambahan. Hehehe. Seperti yang dibuat geng Verawaty Budiyanto, Diana Irawati, dan Yen-Yen Ting.AKU duluan yang suka nge-gym. Nah, biar makin semangat, aku ajakin yang lain,” ucap Vera, sapaan Verawaty Budiyanto. Diana dan Yen-Yen disentil biar mau ikutan olahraga. Yen- Yen sebenarnya sudah biasa nge-gym sendiri, tapi intensitasnya masih Cukup santai. Setelah ko­mitmen bertiga, mereka langs­ung pilih jenis latihan yang lebih berat. Hasilnya tak main-main. Yen-Yen berhasil menurunkan berat badannya sampai 14 kg. Vera bisa menurunkan 8 kg dan Diana bisa menurunkan 5 kg. Selain target berat badan ideal, sehat dan bugar jadi motivasi utama. ”Yen-Yen sih memang paling niat,” ucap Diana, kemudian terkekeh. Yen-Yen juga dikenal yang paling heboh. Heboh maksud­nya cepat-cepatan saat latihan. ”Sampai trainer kami suka ngegodain ’mau ke mana sih kok buru-buru’ gitu,” sahut Vera, lantas terbahak. Maklum, Yen-Yen harus cepat-cepat berangkat kerja setelah sesi nge-gym. Meski dengan kesibukan yang ber­beda-beda, ketiganya konsis­ten latihan bareng. ”Jujur ya, latihan bertiga itu lebih capek daripada sendiri,” ujar Yen-Yen. Pasalnya, mereka bisa isti­rahat antaralat jika sendiri. Kalau berdua atau bertiga, tak ada jeda istirahat karena ha­rus membantu gerakan ka­wannya. ”Mungkin kalau bertiga ma­sih ada jeda dikit lah ya. Kalau berdua itu, matilah,” sahut Vera sambil geleng-geleng kepala. Gerakan yang paling mereka benci adalah crawling. Dua tangan digunakan untuk berjalan, sedangkan dua kaki diangkat temannya. ”Wah, gerakan itu nyebelin banget,” sahut Diana. Meski sekarang sudah terlatih, me­reka juga pernah menabrak tembok dan nyungsep saat awal-awal mencoba gerakan. Kalau sudah begitu, rasa lelah jadi dobel karena harus me­nahan malu juga. Hehehe. ”Tapi seru malahan. Bikin nagih,” imbuh Vera. Selain itu, mereka saling menolong urusan dokumen­tasi. Alat leg press yang berat bukan main itu selalu jadi alat prestisius di antara mereka. ”Nah, yang lain harus jadi fotografer. Supaya kenangan­nya bisa disimpan di Instagram, ada rasa bangga dikit lah,” tambah Vera. Leg press bikin bodi makin jadi. Kaki kuat, pantat naik. Meski berat, mereka bertiga tetap semangat melakoni. Bahkan, mereka punya sebu­tan khusus buat alat itu. ”Kami sebutnya alat melahi­rkan,” ucap Yen-Yen. (jp/feb/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X