Senin, 22 Desember 2025

Lagi! Proyek Rel Ganda Rusak Pipa Air, Pasokan ke Istana Bogor Kena Imbas

- Selasa, 5 Oktober 2021 | 10:20 WIB
Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim. (Dok. Metropolitan)
Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim. (Dok. Metropolitan)

METROPOLITAN - Proyek rel ganda Bogor- Sukabumi alias double track kembali merusak pipa milik Perumda Tirta Pakuan. Pipa 1.000 mili­meter yang ada di kawasan Gununggadung, Ke­camatan Bogor Selatan, Kota Bogor, bocor hingga membuat pasokan air bersih terhadap 70 ribu pelanggan se-Kota Bogor terganggu. Termasuk pasokan air ke Istana Bogor. Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim pun meminta dan mewanti-wanti pelaksana proyek double track agar lebih hati-hati dalam melaksanakan pekerjaan prioritas na­sional, di lokasi yang bersinggungan dengan pipa air baku milik Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor. Apalagi, kebocoran pipa 1.000 milimeter itu tidak cuma ber­dampak pada terganggunya suplai air ke 70 ribu pelanggan Perumda Tirta Pakuan di 45 kelurahan se-Kota Bogor, te­tapi juga pasokan air bersih untuk memenuhi kebutuhan di Istana Bogor. Sebab, bera­sal dari sumber aliran pipa yang sama, yang terdampak kebocoran. “Sumber pasokan air ke Is­tana Bogor saja kan berasal dari sumber air yang sama, dari pipa yang sama. Makanya pengembang coba dilihat lagi, prosedur dan prosesnya, sehingga tidak mengganggu pipa eksisting,” pintanya, Se­nin (4/10). Tak hanya itu, F2 juga menga­ku sudah berkoordinasi dengan Balai Teknik Perkeretaapian Jawa Barat yang menyepa­kati untuk tidak menggeser pipa transmisi milik Perumda Tirta Pakuan dalam peker­jaan rel ganda. “Pipanya nggak digeser, yang digeser itu trase-nya, relnya. Memang dalam pelaksanaan­nya ada kendala, makanya teknisi lapangan yang harus dicermati. Kita minta mereka untuk mencermati,” tegasnya. Meskipun ia masih memaklu­mi ketika pekerjaan double track yang bersinggungan dengan pipa transmisi air baku kerap berdampak. “Namanya proyek. Kami sudah komunikasi terus. Me­mang ada titik-titik rawan. Namanya proyek itu tentu tidak ada unsur kesengajaan, tapi kita minta pelaksana un­tuk melaksanakan pekerjaan dengan penuh kehati-hatian,” imbuhnya. Di sisi lain, ketika menda­patkan kebocoran, Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor langs­ung melakukan perbaikan dan juga menyiapkan langkah antisipasi dengan menyedia­kan tangki air. Perumda Tirta Pakuan juga disebut sudah ambil langkah teknis namun perlu waktu 2×24 jam untuk pemulihan. “Kami juga minta pelaksana maupun Perumda Tirta Pa­kuan siapkan tangki-tangki air untuk distribusi kebutuhan warga terdampak,” ungkap Dedie Rachim. Menyikapi kerusakan terse­but, Perumda Tirta Pakuan melakukan perbaikan pada Senin (4/10). Perumda Tirta Pakuan juga mengambil se­jumlah langkah kepada kon­traktor double track, PT Adhi Karya. “Awalnya Kamis (30/9) kami mendapatkan laporan bahwa ada genangan air di sekitar proyek double track. Kami curigai dari pipa transmisi1.000 mm. Kelihatan ada indikasi bocor, lalu dilakukan peng­galian. Dan benar, pipa itu kembali bocor. Saya pun minta proses penggalian di­hentikan dan dibuat rencana perbaikan,” kata Direktur Utama Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor Rino Indira Gus­niawan, Minggu (3/10). Rino mengaku pihaknya menyiapkan alat yang dibu­tuhkan yang dibuat di tempat khusus. Selama itu, aliran ke pelanggan tidak ditutup da­hulu agar tetap bisa melaya­ni pelanggan dengan kapasi­tas 1.700 liter per detik air baku. “Kami siapkan tenaga, ka­rena tidak bisa menggali dengan alat berat atau beko. Sehingga jumlah pekerja di­hitung diturunkan 15 peng­galian. Kami lakukan proses penggalian Jumat hingga Sabtu. Sekarang kami sudah siap alatnya, tinggal melaku­kan penutupan,” tuturnya. Pihaknya ingin melakukan perbaikan seminimal mungkin terganggunya pelayanan ke­pada masyarakat. Sehingga perbaikan pun dilakukan di hari kerja, yakni Senin (4/10) siang. Ketimbang pada Sabtu—Minggu, dimana pelanggan lebih banyak di rumah. “Saat perbaikan Senin, pukul 05:00 WIB ditutup, mungkin air berhenti Senin siang. Kami hitung benar, supaya masyarakat tidak terganggu secara signifikan,” ujarnya. Di sisi lain, ia mengakui ko­ordinasi dengan kontraktor double track sejauh ini masih lancar. Serta mendukung se­gala kebutuhan perbaikan. Apalagi, kejadian kali ini bu­kan yang pertama kali, dan bisa saja kembali terjadi di kemudian hari. Meskipun Rino mengakui komitmen yang ada baru se­batas verbal personal dan belum dalam bentuk komit­men. “Pada intinya kami terus berkomunikasi dengan kon­traktor double track, karena ini menyangkut terganggunya sekitar 70 ribu pelanggan,” tandasnya. (ryn/feb/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X