Senin, 22 Desember 2025

Wagub UU Ruzhanul Ullum Kuatkan Keluarga Almarhum, Insya Allah Semua Ada Hikmahnya...

- Jumat, 15 Oktober 2021 | 10:20 WIB

Assalamualaikum,” ucap UU, sapaan akrab Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar), Uu Ruzhanul Ullum, saat tiba di rumah duka. Pagi itu, Uu bersama rombongan menyambangi rumah RMP, siswa yang tewas dibacok secara tragis.SAYA turut belasung­kawa atas meninggalnya putra ibu,” begitu kata Uu sambil menyalami keluarga korban. Uu diterima hangat oleh orang tua almarhum RMP. Tina Amir, ibunda RMP, sudah lebih terlihat tegar dibanding saat hari nahas putranya terjadi. ­ Sampai sepekan kasusnya berlalu, Tina mengaku ke­pada Uu bahwa masih tak percaya anaknya diserang siswa yang sudah merencana­kan tawuran. ”Anak saya rajin pak, dia ng­gak punya sejarah ikut tawu­ran, berantem,” ujar sang ibunda kepada Uu sambil menahan tangisnya. Tina tak bisa menutupi kese­dihannya. Meski sudah me­relakan almarhum pergi, ia masih syok dengan peristiwa sadis yang dialami anaknya. Apalagi hasil autopsi meny­impulkan ada luka sedalam 25 cm yang tembus bagian dada almarhum. ”Saya ingat sebelum keja­dian, anak saya keluar. Bia­sanya dia nongkrong di dekat rumah, di kosan temannya. Tapi hari itu dia keluar berdua sama temannya. Cuma berdua. Nggak mungkin kalau cuma berdua mau tawuran,” lanjut cerita Tina kepada Uu. Sambil mendengarkan ce­rita Tina, UU coba menenang­kan ibunda almarhum. “Saya merasakan kepedihan men­dalam. Insya Allah ada hikmah di balik semua ini,” ujar Uu, di rumah duka, Kamis (14/10). Ia juga menyayangkan aksi penyerangan hingga mereng­gut nyawa seorang pelajar tersebut. Ia menegaskan yang terjadi bukan tawuran se­perti diberitakan media, te­tapi penganiayaan. “Beritanya kan tawuran, sebenarnya tidak tawuran. Cuma mereka (korban, red) datang ke teman kosan, ke­mudian ada penyerangan. Ini kan ada dua orang. Kemu­dian yang nyerang ada bebe­rapa orang. Ini di luar jam sekolah,” katanya. Mencegah kejadian serupa, Uu meminta pihak sekolah memberi tindakan tegas bila kejadian serupa terulang. Se­perti misalnya penundaan pencairan bantuan bagi siswa, termasuk tindakan hukum bila diperlukan. ”Saya akan tegas kalau ma­sih ada yang tawuran. Jang­ankan di sekolah negeri, se­kolah swasta pun akan dibe­rikan sanksi. Antara lain, tidak akan dicairkan bantuan siswa dari Provinsi Jawa Barat. Ka­rena itu kehati-hatian dari semua agar guru dan orang tua dan semua masyarakat mendidik supaya lahir gene­rasi yang hebat,” pintanya. Dengan begitu, Uu memin­ta pihak sekolah terus men­anamkan nilai-nilai kehidupan kepada peserta didiknya. Para guru bisa mengupayakan peningkatan keimanan dan ketakwaan dalam pemben­tukan generasi yang karakter dan berakhlak mulia. ”Selanjutnya, nilai-nilai ke­bangsaan, serta kesatuan dan persatuan juga patut untuk terus digaungkan di setiap kegiatan sekolah,” sambung­nya. Diketahui, RM (17), siswa SMAN 7 Kota Bogor, tewas dianiaya di Jalan Palupuh Raya, Kelurahan Tegalgundil, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Rabu (6/10). (far/c/feb/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X