Senin, 22 Desember 2025

Anak Saya Dibunuh, Tolong Pak Kasusnya Diusut…

- Rabu, 27 Oktober 2021 | 10:40 WIB

METROPOLITAN - Yulianti (34) tak bisa meny­embunyikan wajahnya yang penuh harap. Jarak rumahnya yang jauh di Cariu, tak menghalangi langkah kakinya menginjakkan Mapolres Bogor. Selasa (26/10) sore, ditemani sang suami, Sultan Faisal (36), Yuli menginginkan kasus kematian anaknya, MF (12), diungkap. Putranya yang masih duduk di bangku kelas lima SD tewas mengenaskan dengan banyak bekas luka. Dua bulan berlalu. Yuli dan Sultan tak lagi mendapat kabar soal kasus kematian tak wajar putranya. Mapolsek Cariu yang semula menangani kasus anaknya justru melimpahkan­nya ke Mapolres Bogor. ”Jadi saya datang ke sini itu mau menanyakan soal penanganan kasus anak saya gimana. Sudah dua bulan kejadiannya, tapi nggak ada informasi apa-apa. Nggak ada kabar pelaku sudah ditangkap atau informasi apa-apa gitu,” kata Yuli, Selasa (26/10). Ingatan Yuli belum hilang saat mendapati jenazah anaknya tewas secara tragis. Jumat, 3 September 2021, jadi hari penuh duka bagi Yuli dan keluarga. ”Anak saya dite­muin meninggal di kebun gitu, dibunuh. Banyak luka di badannya. Saya mohon ka­susnya diusut,” harap Yuli­anti didampingi Sultan. Putranya ditemukan sudah terbujur kaku di semak-semak, Desa Tanggulung, Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor, pada 3 September. Wajahnya sudah menjadi tengkorak, tetapi bagian tubuh lainnya masih utuh. Bebera­pa luka diduga bekas senjata tajam ditemukan di beberapa bagian tubuh MF. ”Jadi awalnya anak saya itu nggak pulang ke rumah dari tanggal 30 Agustus. Besoknya saya cari-cari, tapi nggak ke­temu. Saya cari ke tempat temannya, nggak ada. Terus saya lapor polisi, kan buat laporan kehilangan. Soalnya anak saya nggak pernah nggak pulang begitu,” tutur Sultan. Beberapa hari kemudian, te­patnya Jumat (3/9) pagi, Sultan dan Yuli mendapat kabar bahwa anaknya itu ditemukan tewas dengan badan penuh luka. ”Luka ada di perut, ada bekas cekikan juga di leher. Paling gede lukanya di punggung, kayak bekas dicelurit,” terang Sultan. Pria yang sehari-hari bekerja sebagai buruh serabutan itu mengaku tidak pernah menda­pat jawaban memuaskan dari Polsek Cariu ketika me­nanyakan kasus anaknya. Karena selalu tidak mendapat kepastian, Sultan dan istrinya kemudian mendatangi Polres Bogor untuk mencari tahu bagaimana penanganan kasus anaknya itu. ”Saya tanya ke Polsek Cariu, belum ada perkembangan. Kalau ditanya, pasti jawaban­nya ’menunggu hasil autopsi’. Sempat kirim surat, terus belum ada tanggapan dari kapolsek Cariu. Saya kirim surat lagi, baru bilang kasus­nya ditangani polres. Makanya saya ke sini mau tanyain gi­mana perkembangannya,” ujar Sultan. Sultan dan Yulianti berharap kasus kematian anaknya yang sudah berjalan hampir dua bulan itu bisa terungkap dan diusut tuntas. Mereka pun mendesak polisi segera me­nangkap pelaku. ”Penginnya kasus ini cepat terungkap, pelakunya tertang­kap dan dihukum setimpal,” harap Yulianti. Kasi Humas Polres Bogor AKP Ita Puspita Lena mengatakan, kasus tersebut diambil alih Polres Bogor. Sebelumnya, kasus tersebut memang di­tangani Polsek Cariu. ”Penanganan kasusnya seka­rang diambil alih Polres Bogor. Unit Reskrim sekarang sudah bergerak. Info terakhir sedang datangi lokasi temu mayat,” kata Ita di Polres Bogor. ”Semua masih dalam penyeli­dikan. Saksi-saksi juga akan dimintai keterangan lagi, mungkin untuk menggali in­formasi dan petunjuk baru. Kasusnya sedang ditangani,” singkatnya. (de/feb/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X