METROPOLITAN - Seleksi Direktur Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT) yang tengah berjalan rupanya diwarnai keraguan sejumlah pihak. Tak terkecuali dari Ketua Komisi II DPRD Kota Bogor Rusli Prihatevy. Menurut Rusli, dari lima orang yang lolos, tidak ada yang memiliki kelaikan memimpin PDJT. Sebab, tidak ada calon direksi yang memiliki latar belakang ahli dalam bidang transportasi. “Perlu digarisbawahi dalam menetapkan ini (Dirut PDJT, red) kiranya harus mempunyai dasar atas latar belakang bidang transportasi. Ini paling penting. Apabila tidak ada yang memiliki dasar itu, pansel (panitia seleksi, red) harus mangkaji ulang dan tidak gegabah dalam memutuskan,” tegas Rusli, Minggu (14/11). Padahal, lanjut Rusli, seorang direktur PDJT haruslah orang yang ahli di bidang transportasi. Tujuannya agar perusahaan yang sudah lama dinyatakan tidak sehat ini bisa tumbuh dan berkembang. Berbagai kebijakan dalam pengelolaan bus TransPakuan juga perlu dikelola seorang pemimpin yang mengerti moda transportasi. “Karena jelas PDJT hari ini tidak punya keuangan yang sehat. Jadi perlu nakhoda yang andal dan konsen. Karena tujuan direksi nanti adalah mengembalikan marwah PDJT sebagai BUMD Kota Bogor. Selain memberikan kontribusi tentunya menghadirkan pelayanan yang ramah dan nyaman bagi warga,” ujar Rusli. Dengan kondisi yang saat ini tergambarkan, Rusli menilai sebaiknya para peserta tidak ada yang diloloskan. Sehingga nantinya bisa dibuka lagi proses seleksi demi mencari calon bos TransPakuan yang lebih kompeten. Diketahui, proses seleksi pimpinan PDJT Kota Bogor masih berlangsung. Sejauh ini ada lima nama yang sudah lolos seleksi administrasi dan akan mengikuti seleksi Uji Kelayakan Kepatutan (UKK). Yakni Avisurjo Satyodwipo, Estu Suherman, Indra Wahyu Setiawan, Lies Permana Lestari, dan Rachma Nissa Fadliya. Lima orang tersebut merupakan hasil penyeleksian pansel dari jumlah keseluruhan sebanyak 22 peserta. Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim juga menilai belum ada sosok yang dianggap kompeten. Dedie menilai peserta yang melamar dan lolos seleksi administrasi justru didominasi pelamar dengan latar belakang bukan dari bidang transportasi. Saat ini, jelasnya, tahapan seleksi baru merampungkan seleksi administrasi. Pihaknya pun akan melakukan evaluasi karena banyak pelamar yang latar belakangnya tidak sesuai harapan. “Harapan kita kan direktur PDJT nanti punya latar belakang bidang transportasi. Tetapi yang dari latar belakangnya seperti itu relatif sangat minim,” kata Dedie. Misalnya, sambung Dedie, apakah para peserta pengalaman terkait manajemen transportasi sebelumnya atau tidak. “Walaupun contohnya ada yang sekarang menjabat manajer, tapi bidang fesyen, misalnya. Tapi kita sedang dalami, yang lolos ini apakah punya nggak latar belakang bidang transporasi,” ujarnya. Ia mengaku saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor tengah mengembangkan bisnis transportasi. Diharapkan mereka yang jadi direktur PDJT punya latar belakang bidang transportasi. “Tetapi yang daftar ternyata sangat jauh dari bidang yang kita harapkan bisa mengisi itu, gitu,” imbuh Dedie. (rez/bs/ feb/run)