Senin, 22 Desember 2025

Berkebun Organik di Pot ala Lusi, Rasa Anggur Unik, Sawi tidak Pahit

- Kamis, 16 Desember 2021 | 10:30 WIB

Rumah mungil tak jadi penghalang untuk berkebun. Balkon di lantai dua pun bisa disulap jadi tempat bertanam yang nyaman. Rumah asri, hasil panennya pun bisa diolah. BUTTERNUT squash, anggur, sawi, sampai ba­sil ada di kebun balkon Lusi Ulinnuha. Seluruhnya tumbuh subur dalam pot. Tanpa tambahan pupuk maupun pestisida kimia. Baginya, luas tanah ter­batas dan cuaca panas Sidoarjo bukan halangan buat berkebun. ”Karena nggak ada halaman, makanya dibuat di lantai dua. Ringkas dan sejuk, apalagi pas pagi atau sore,” lanjutnya. Lusi mengaku fokus berke­bun tanaman produktif. Awal­nya, ide itu muncul ketika dia membutuhkan bumbu yang jarang didapat di pasar. ”Pengin buat rendang, kan harus ada daun kunyitnya. Padahal, di pasar nggak ada yang jual,” paparnya. Lalu, ia pun merambah ke tanaman bumbu lainnya se­perti basil dan kari. Meski ada di pasaran, harganya relatif mahal dan jumlahnya terlalu banyak untuk sekali masak. Ibu tiga anak itu mengaku mulai serius menata kebunnya sejak dua tahun lalu. Selain tanaman bumbu, ia bertanam sayur dan buah. Dari cabai sampai kale. Jambu kancing sampai anggur pun ada. Se­muanya dirawat secara orga­nik alias tanpa pupuk dan pestisida buatan. ”Hasilnya kerasa. Sawi hi­jaunya nggak sepahit kalau beli. Bau kubis yang khas juga nggak menyengat bang­et,” paparnya. Lusi dan keluarga pun sering melalap langsung hasil panen yang dipetik dari kebun. Nah, untuk mendukung bertanam organik, dia membentuk ‘eko­sistem’ mini di kebunnya. Selain beragam tanaman sayur, buah, dan rempah, dia menyelipkan beberapa tana­man bunga. Di antaranya, ada mawar dan krokot. Lusi memaparkan, tanaman berbunga menarik polinator atau serangga yang mem­bantu penyerbukan. ”Kebetulan, di kebun ada beberapa tanaman yang me­mang butuh dibantu penyer­bukannya. Contohnya, labu botol dan buah seperti ang­gur dan jambu,” lanjutnya. Kupu-kupu dan lebah pun rutin menyambangi kebun balkon Lusi. Karena berada satu kebun dengan tanaman lain, buah dari hasil penyer­bukan alami itu punya rasa unik. Ketika panen anggur beberapa waktu lalu, ia sem­pat mencecap rasa jeruk yang kebetulan tumbuh di kebun­nya. Perempuan yang sering ber­bagi tips di akun Instagram kebunbalkonmini itu menya­takan, berkebun dalam pot tak hanya praktis buat pemi­lik lahan sempit. Tanaman pun jadi lebih mudah dipin­dah-pindah. ”Apalagi, kalau baru menyemai sayuran baru. Kalau ternyata enggak cocok di panas, tinggal digeser ke tempat teduh dan sebaliknya,” papar Lusi. (jp/feb/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X