Senin, 22 Desember 2025

Pelaku Begal Payudara Dijebloskan Ke Bui, Siapa pun Korbannya, Jangan Takut Lapor!

- Rabu, 22 Desember 2021 | 10:40 WIB

Pelaku begal payudara di Kota Bogor tak dapat ampun lagi. Aksi yang kerap dilakukan secara iseng itu diancam hukuman sembilan tahun penjara. Polisi meminta wanita yang pernah menjadi korban untuk berani melapor. PIUS Satrio Pradipto, pria 27 tahun, terpaksa dijebloskan ke bui. Ulahnya yang iseng meremas payudara wanita akhirnya diusut. Sambil ter­tunduk, Pius tak bisa lagi menutupi rasa malunya atas aksi isengnya terhadap korban AT (24). Wanita yang jadi kor­ban begal payudara oleh Pius yang sehari-hari bekerja se­bagai teknisi di rumah sakit. Aksi begal payudara itu ber­mula saat korban AT bersama rekannya memutuskan ber­jalan kaki usai pulang kerja di Jalan Pajajaran, Kota Bogor, pada Senin (20/12). Saat berjalan kaki di Jalan Malabar, Kelurahan Babakan, Kecamatan Bogor Tengah, sekitar pukul 22:25 WIB, ke­duanya berpapasan dengan seorang pengendara sepeda motor yang diketahui dike­mudikan Pius Satrio Pradip­to. Karena kondisi jalan yang sempit, keduanya akhirnya menghentikan langkahnya dengan niat mempersilakan kendaraan tersebut melewa­tinya. Namun, saat kendaraan ter­sebut tepat berada dekat dengan keduanya, sang penge­mudi malah memepetkan kendaraannya ke arah me­reka. Di waktu bersamaan, pela­ku tiba-tiba mengayunkan tangan kanannya lalu meremas payudara AT dan langsung kabur dengan memacu ken­daraannya. Atas kejadian tak senonoh itu, korban bersama rekannya secara reflek berteriak dengan niatan meminta tolong ke­pada warga sekitar. Warga yang mendengar te­riakan kedua korban itu pun langsung mengadang pelaku dan berhasil mengamankan­nya. Pelaku pun dibawa warga ke polisi terdekat, sementara kedua korban ikut untuk mem­buat laporan atas kejadian pelecehan seksual tersebut. Sementara itu, Kasubag Lo­gistik Polresta Bogor Kota Kompol Pahyuni menuturkan, untuk motif pelaku melakukan aksi begal payudara masih dilakukan pendalaman. Ter­masuk, ini kejadian ke berapa kali yang dilakukan pelaku. “Masih kita dalami. Kalau pengakuan sementara, pela­ku ini usai mengantarkan anaknya ke orang tuanya di Bogor. Terus ada indikasi me­mesan atau open BO lewat chat. Namun salah sasaran, sehingga korban teriak dan warga ada yang mendengar,” katanya saat menggelar kon­ferensi pers di halaman Sta­siun Bogor, Selasa (21/12). Meski demikian, tambahnya, atas perbuatannya, pelaku diancam Pasal 289 KUHPi­dana Jo Pasal 281 Ayat (1) KUHPidana dengan ancaman maksimal sembilan tahun penjara. “Diancam sembilan tahun penjara. Kita akan me­negakkan hukum sekecil apa pun agar tidak ada ruang lagi bagi pelaku melakukan aksi begal payudara,” tegasnya. Di tempat sama, pelaku Pius Satrio Pradipto hanya bisa tertunduk malu dan mengaku khilaf atas perbua­tannya. “Baru kali ini. Tadi malam saya khilaf,” katanya seraya terbata-bata dengan mata tak henti-hentinya berkedip. Sejumlah pejabat wanita di Kota Bogor pun ramai-ramai mengutuk aksi begal pay­udara yang dilakukan Pius Satrio Pradipto terhadap kor­bannya, AT. Mulai dari Sekda Kota Bogor Syarifah Sofiah hingga Ke­pala Kejaksaan Negeri (Ka­jari) Kota Bogor Sekti Anggraini menyerukan kutukan tersebut. “Mudah-mudahan anda menyesal,” kata Syarifah mengawali pembicaraannya saat menghadiri konferensi pers yang digelar Polresta Bogor Kota di halaman Sta­siun Bogor, Selasa (21/12). Ia menyebut terungkapnya aksi begal payudara ini patut dijadikan contoh bagi semua pihak, khususnya kaum pe­rempuan. Apabila mengalami pelecehan seksual, sebaiknya segera melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian terde­kat. “Kita semua ingin perem­puan di mana pun berada merasa aman. Di fasilitas pu­blik, angkutan publik, me­rasa aman. Tidak terkena kegiatan yang berkaitan dengan pelecehan atau keke­rasan,” tegasnya. “Jadi kita mengimbau pada kesempatan kali ini, untuk semua perempuan di Kota Bogor dalam aktivitasnya In­sya Allah aman karena ba­nyak polisi di mana-mana. Jangan ragu untuk melapor,” imbaunya. “Dan juga imbauan ini dit­ujukan untuk semua laki-laki bersama-sama dengan perempuan di berbagai akti­vitas, supaya juga jangan melakukan kekerasan. Hargai perempuan seperti anda men­ghargai ibu anda,” imbuhnya. Ke depan, tambahnya, Pe­merintah Kota (Pemkot) Bo­gor akan memperbaiki sistem transportasi yang ada di wi­layahnya. Sebab, biasanya aksi kekerasan atau pelecehan seksual terjadi di tempat crow­ded karena banyak penum­pangnya, terutama di angku­tan publik. “Di beberapa titik memang kita sudah pasang CCTV, tapi di angkutan publik kan belum semua,” ujarnya. “Jadi itu yang kita harapkan, semua angkutan publik ke depan bakal dilengkapi CCTV. Jadi memberikan keamanan dan kenyamanan,” imbuhnya. Sementara itu, Kejari Kota Bogor Sekti Anggraini menga­ku sebagai perempuan tak memberi sedikit pun ruang bagi pelaku pelecehan sek­sual. Untuk itu, ia berpesan ke­pada seluruh wanita di Kota Bogor agar dapat berani melaporkan apa pun tindakan pelecehan yang dialami ke­pada pihak berwajib. “Buat adik-adik, kakak-kakak, ibu-ibu, jangan pernah takut melaporkan kejadian itu. Se­kecil apa pun pelecehan sek­sual, segera laporkan! Ini banyak sekali polwan yang akan mendampingi, men-support. Tidak usah takut, tidak usah malu,” kata Sekti. Sekti berharap dengan terungkapnya pelaku pem­begalan payudara tersebut akan menjadikan pancingan bagi para korban lainnya agar berani segera melapor ke pi­hak berwajib. “Alhamdulillah kemarin sudah tertangkap satu pelaku. Yang artinya ini menjadi efek jera, atau juga memancing para korban lain yang tidak berani melapor jadi berani melapor,” tandasnya. (far/c/feb/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X