METROPOLITAN - Polres Metro Jakarta Barat menangkap seorang aktor berinisial AP dalam kasus dugaan penyalahgunaan narkoba. Aktor tersebut diketahui adalah Ardhito Pramono. “Iya benar (Ardhito Pramono, red),” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan saat dikonfirmasi, Rabu (12/1). Ardhito diketahui seorang aktor, musisi, dan penulis lagu. Pria kelahiran 22 Mei 1995 itu tercatat beberapa bermain dalam film layar lebar. Yakni Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini (2020), Story of Dinda: Second Chance of Happiness (2021), dan Dear Nathan: Thanks You Salma (2022). Ardito juga pernah mendapat penghargaan Pemeran Pendatang Terfavorit di ajang Indonesia Movie Actors Awards 2020. Dia juga memenangkan Artis Jazz Kontemporer Terbaik di ajang Anugerah Musik Indonesia 2020. Sebelumnya, Polres Metro Jakarta Barat kembali mengamankan publik figur berinisial AP dalam kasus dugaan penyalahgunaan narkoba. Ia diketahui seorang aktor film layar lebar sekaligus musisi. “Ya benar, baru saja pihaknya mengamankan seorang publik figure aktor film layar lebar, penulis lagu dan penyanyi,” ujar Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Ady Wibowo kepada wartawan, Rabu (12/1). Kasatres Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Danang Setiyo mrnambahkan, AP diamankan di rumahnya. “Kami amankan di kediamannya di kawasan Jakarta timur,” jelasnya. Sebelumnya, Ardhito Pramono bercerita pernah mengalami depresi selama kurang lebih 1,5 tahun dari 2013 sampai pertengahan 2015. Penyanyi sekaligus aktor itu sempat masuk rumah sakit jiwa. Ardhito Pramono divonis mengalami depresi berdasarkan hasil observasi dari dokter. Namun depresinya belum sampai ke tingkat bipolar. Dokter pun meresepkan obat dumolid untuk membuat Ardhito Pramono jadi lebih stabil. “Gue dikasih obat ini dan pada saat itu gue menyalahgunakannya,” kata Ardhito Pramono ke Gofar Hilman. Pria 26 tahun tersebut mengaku hampir meninggal akibat melakukan penyalahgunaan obat dumolid. Ia mengonsumsinya dalam jumlah besar lantaran ada masalah di keluarganya. “Waktu itu gue hampir OD (overdosis, red). Gue waktu itu minum dumolid satu strip sekaligus sama kopi hitam. Gue minum sepuluh karena waktu itu keluarga gue lagi bermasalah,” tutur Ardhito Pramono. Setelah mengonsumsi dumolid, dia memutuskan untuk tidur. “Pas gue bangun, gue lihat jasad gue sendiri. Ini nggak bohong ya. Gue duduk di sofa dan gue lihat jasad gue sendiri,” aku Ardhito Pramono. “(Dalam hati, red) Ya sudah lah ya, ini yang gue penginin, mati. Sepersekian detik gue ngomong gitu, gue merasa diangkat ke kursi kayu. Gue bangun disinari cahaya dari jarak dekat, ada suara menggema, lo mau main gitar atau lo diam saja,” imbuh Ardhito Pramono. Setelah kejadian itu, ia mengaku berhenti melakukan penyalahgunaan obat-obatan terlarang. Ia mengaku jadi lebih mendekatkan diri kepada Tuhan. Ardhito menjadi lebih spiritual. Selain melakukan penyalahgunaan obat dumolid, Ardhito Pramono mengaku juga sempat menggunakan megadon. (jp/feb/run)