Senin, 22 Desember 2025

Ardhito Pramono Sempat Masuk RSJ, Kini Ditahan Polisi

- Kamis, 13 Januari 2022 | 10:01 WIB

METROPOLITAN - Polres Metro Jakarta Barat menang­kap seorang aktor berinisial AP dalam kasus dugaan penya­lahgunaan narkoba. Aktor tersebut diketahui adalah Ardhito Pramono. “Iya benar (Ardhito Pramo­no, red),” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan saat dikonfir­masi, Rabu (12/1). Ardhito diketahui seorang aktor, musisi, dan penulis lagu. Pria kelahiran 22 Mei 1995 itu tercatat beberapa bermain dalam film layar lebar. Yakni Nanti Kita Cerita tentang Ha­ri Ini (2020), Story of Dinda: Second Chance of Happiness (2021), dan Dear Nathan: Thanks You Salma (2022). Ardito juga pernah mendapat penghargaan Pemeran Pen­datang Terfavorit di ajang In­donesia Movie Actors Awards 2020. Dia juga memenangkan Artis Jazz Kontemporer Terbaik di ajang Anugerah Musik In­donesia 2020. Sebelumnya, Polres Metro Jakarta Barat kembali menga­mankan publik figur berini­sial AP dalam kasus dugaan penyalahgunaan narkoba. Ia diketahui seorang aktor film layar lebar sekaligus musisi. “Ya benar, baru saja pihaknya mengamankan seorang publik figure aktor film layar lebar, penulis lagu dan penyanyi,” ujar Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Ady Wi­bowo kepada wartawan, Rabu (12/1). Kasatres Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Danang Setiyo mrnambahkan, AP diamankan di rumahnya. “Kami amankan di kediaman­nya di kawasan Jakarta timur,” jelasnya. Sebelumnya, Ardhito Pramo­no bercerita pernah menga­lami depresi selama kurang lebih 1,5 tahun dari 2013 sam­pai pertengahan 2015. Penya­nyi sekaligus aktor itu sempat masuk rumah sakit jiwa. Ardhito Pramono divonis mengalami depresi berdasar­kan hasil observasi dari dokter. Namun depresinya belum sampai ke tingkat bipolar. Dok­ter pun meresepkan obat du­molid untuk membuat Ard­hito Pramono jadi lebih stabil. “Gue dikasih obat ini dan pada saat itu gue menyalah­gunakannya,” kata Ardhito Pramono ke Gofar Hilman. Pria 26 tahun tersebut menga­ku hampir meninggal akibat melakukan penyalahgunaan obat dumolid. Ia mengon­sumsinya dalam jumlah besar lantaran ada masalah di kelu­arganya. “Waktu itu gue hampir OD (overdosis, red). Gue waktu itu minum dumolid satu strip sekaligus sama kopi hitam. Gue minum sepuluh karena wak­tu itu keluarga gue lagi ber­masalah,” tutur Ardhito Pramo­no. Setelah mengonsumsi du­molid, dia memutuskan untuk tidur. “Pas gue bangun, gue lihat jasad gue sendiri. Ini ng­gak bohong ya. Gue duduk di sofa dan gue lihat jasad gue sendiri,” aku Ardhito Pramono. “(Dalam hati, red) Ya sudah lah ya, ini yang gue penginin, mati. Sepersekian detik gue ngomong gitu, gue merasa diangkat ke kursi kayu. Gue bangun disinari cahaya dari jarak dekat, ada suara meng­gema, lo mau main gitar atau lo diam saja,” imbuh Ardhito Pramono. Setelah kejadian itu, ia menga­ku berhenti melakukan penya­lahgunaan obat-obatan terla­rang. Ia mengaku jadi lebih mendekatkan diri kepada Tuhan. Ardhito menjadi lebih spiritual. Selain melakukan penyalahgunaan obat dumo­lid, Ardhito Pramono menga­ku juga sempat menggunakan megadon. (jp/feb/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X