“Tin... tin..!” klakson bersahutan di Jalan Abdullah bin Nuh, Senin sore. Sejumlah kendaraan mengular. Nyaris lumpuh akibat patahan pohon yang berserakan di jalan raya. SENIN, 24 Januari 2022, wilayah Bogor diterjang angin ribut. Dalam sekejap, pepohonan tumbang. Ada pula atap rumah warga yang beterbangan akibat disapu angin kencang. Area sekitar eks Giant hingga Cijahe porak-poranda dipenuhi batang-batang pohon besar hingga menutup jalan. Tobing, tukang tambal ban yang kiosnya berada tak jauh dari pintu masuk Sekolah Tinggi Pariwisata Bogor atau BHI, menyaksikan langsung detik-detik angin menerjang wilayah tersebut. Saat itu, ia sedang menambal ban motor matik milik seorang ibu-ibu. Hujan sudah mulai turun. Ia memilih menambal di dalam kios, diikuti pemilik motor berteduh di dalamnya. Tak lama, angin kencang menerjang. Ia melihat angin berputar-putar di area jalan utama yang kiri-kanannya berjajar pohon-pohon besar. Kondisi tersebut membuatnya sangat panik. Beberapa pedagang di dekat kiosnya juga memilih masuk bersembunyi. “Tiba-tiba angin mutar. Saya lagi nambal ban. Ada ibu-ibu bannya bocor. Karena hujan, saya nambalnya di dalam. Ibu-ibunya juga jadi sekalian berteduh,” ujar Tobing di lokasi. “Makin kencang, terus saja mutar. Seram!” sambungnya. Tak lama kemudian, terdengar bunyi sempalan batang pohon. Bukan hanya satu, deretan pohon yang ada di sepanjang jalan nyaris tumbang seluruhnya. “Brak! Suaranya kedengaran sampai ke kios. Pohon-pohon yang dekat bengkel saya langsung pada roboh. Nggak lama yang lain-lainnya juga pada tumbang,” bebernya. Tobing sendiri sangat khawatir pohon yang berdiri persis di depan kiosnya roboh dan menimpanya. Sebab, pohon tersebut sudah cukup lapuk. Yang mengagetkan, pohon besar di samping kiosnya yang berhadapan langsung dengan warung es kelapa justru yang tumbang. Akarnya terangkat. Batangnya menimpa warung es kelapa hingga atapnya hancur berantakan. “Syukurnya nggak ada yang ketimpa. Motor ibu-ibu yang lagi nambal juga cuma spionnya saja yang patah kena batang pohon yang jatuh. Malah pohon besar di samping kios saya yang roboh, padahal besar banget,” terang Tobing. Angin kencang itu disebutnya tak berlangsung lama. Tak sampai sepuluh menit. Namun, dampaknya terasa luar biasa karena pohon-pohon besar pun tak sanggup menahan terjangannya. “Sebentar padahal anginnya, nggak sampai sepuluh menit. Dalam sekejap langsung porak-poranda. Suaranya bikin ngeri. Lihat saja tuh di jalan, penuh sama pohon, sampai nggak bisa lewat,” jelasnya. Karena berjajar persis di kiri-kanan jalan, patahan pohon-pohon tersebut memenuhi badan jalan. Kondisi itu membuat jalur dari Yasmin arah Simpang Semplak ditutup sementara karena tak bisa dilintasi. Kendaraan yang melintas dialihkan menuju Taman Yasmin. Sementara arah sebaliknya, jalur masih bisa dilintasi namun dengan kondisi yang macet parah. Sebab, sebagian badan jalannya juga dipenuhi material pohon tumbang. Pedagang lainnya, Nadi, menceritakan hujan disertai angin kencang mulai turun sekitar pukul 14:00 WIB. Tak lama, angin makin kencang dan terlihat berputar-putar di sekitar lokasi. “Jadi pas hujan, terus ada angin kencang. Saya lihat dua kali anginnya. Habis itu pada roboh semua,” ujarnya. Beruntung tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Petugas dibantu warga langsung melakukan evakuasi, menyingkirkan batang-batang pohon agar tak menutup badan jalan. Tak hanya di Jalan Raya Abdullah bin Nuh. Di Jalan Raya Sholeh Iskandar, angin kencang juga merobohkan papan reklame raksasa. Akibatnya, puluhan motor rusak tertimpa papan reklame raksasa roboh. Peristiwa terjadi sekitar pukul 14:30 WIB. Saat itu kondisi Kota Bogor sedang hujan disertai angin kencang. “Kejadiannya cepat. Pas hujan gede. Tiba-tiba roboh ke bawah nimpa motor,” kata keamanan setempat, Ruswandi, Senin (24/1). “Total ada sekitar 30 kendaraan yang tertimpa. Motor ini milik karyawan yang kerja di ruko sini dan ada juga beberapa motor tarikan,” ujarnya. Ruswandi menuturkan, sebelum roboh, papan reklame raksasa berukuran 20×5 meter itu diketahui tengah dalam pemeliharaan. “Memang baru diperbaiki. Ada kurang satu-dua mingguan lah. Lagi finishing atau pemeliharaan juga. Belum beres,” kata Ruswandi, Senin (24/1). Beberapa peristiwa pohon tumbang juga terjadi di kawasan Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Tanahsareal, Kota Bogor. Akibatnya, pohon pun melintang dan menutup akses warga. Kendaraan roda dua dan empat pun dialihkan ke Jalan Merak melalui area kantor Pertanahan ATR/BPN Kota Bogor. Tak hanya menutup ruas jalan, pohon tumbang juga sempat mengenai beberapa kabel listrik. Salah seorang saksi, Riswan, mengatakan bahwa pohon yang berada di depan jalan tersebut tumbang saat hujan sedang mengguyur lokasi kejadian. “Saya nggak tahu persis kejadiannya. Tapi pas hujan besar dan disertai angin kencang, pohon yang ada di depan mata tiba-tiba tumbang,” kata Riswan. Beruntung, tumbangnya pohon di Jalan Ahmad Yani tidak menelan korban jiwa maupun kendaraan yang melintas atau yang sedang parkir. Tak lama setelah kejadian, petugas pertamanan Kota Bogor dibantu bhabinkamtibmas dan warga sekitar langsung sigap membersihkan beberapa batang pohon tumbang yang menutup jalan. Sementara di Kabupaten Bogor, hujan es disertai angin terjadi di Jalan Mandor Naiman, Desa Pasirjambu, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor. Hujan es terjadi setelah sepuluh menit terjadi hujan deras disertai angin kencang. ”Awalnya sih hujan sama angin. Terus reda, nggak lama genteng saya bunyi berisik, kletak-klotok. Ternyata hujan es,” ungkap warga Desa Pasirjambu, Mulya Aryateja (45), kepada Metropolitan, Senin (24/1). Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor Agus Suyatna membenarkan adanya kejadian tersebut. Saat ini pihaknya tengah melakukan pendataan atas peristiwa hujan es tersebut. ”Sementara pantauan via medsos, ini lagi diinventarisir oleh anggota kami,” tutur Agus. Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor Adam Hamdani menjelaskan selain hujan es yang terjadi di Desa Pasirjambu, terjadi juga angin puting beliung di empat titik di sekitaran Cibinong Raya. ”Hujan beserta angin mengakibatkan pohon tumbang di empat titik. Yaitu di Jalan Raya Karadenan, Desa Cijunjung Sentul, Jalan Raya Bogor Bumi Sentosa, dan di dekat gudang JNT daerah Sentul,” terang Adam. Tidak ada korban jiwa saat kejadian pohon yang tumbang di empat titik itu. Namun, hal tersebut cukup mengganggu akses jalan di beberapa lokasi yang menyebar di Cibinong Raya. Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor Theofillo Francino Freitas mencatat sedikitnya ada sembilan rumah rusak dan 15 pohon tumbang imbas hujan disertai angin kencang yang melanda Kota Bogor pada Senin (24/1). Peristiwa bencana alam ini pun disebut merata terjadi di wilayah Kota Bogor. “Total ada 24 kejadian bencana di Kota Bogor. Sembilan rumah rusak dan 15 pohon tumbang,” kata Theofillo Francino Freitas. Meski begitu, pria yang akrab disapa Theo itu memastikan tidak ada korban luka maupun jiwa dalam bencana hujan disertai angin kencang tersebut. Sedangkan, untuk rumah-rumah yang terdampak saat ini masih dalam proses asesmen. “Masih proses asesmen. Termasuk kendaraan yang terdampak pohon tumbang. Kalau korban jiwa atau luka, tidak ada,” ujarnya. (far/c/ met/feb/run)