Senin, 22 Desember 2025

Geger! Anak-Anak Futsal Jadi Korban Seks Pelatih Homo

- Jumat, 4 Februari 2022 | 10:50 WIB
AKP SISWO TARIGAN (Kasat Reskrim Polres Bogor)
AKP SISWO TARIGAN (Kasat Reskrim Polres Bogor)

Kasus pelecehan seksual sesama jenis mencuat di Bumi Tegar Beriman. Seorang pelatih futsal diduga melakukan penyimpangan seks (homo) terhadap anak didiknya. SEORANG pria dewasa berinisial GJ, yang juga seo­rang pelatih futsal di Kabu­paten Bogor, diduga mela­kukan pelecehan. Korbannya adalah anak-anak di bawah umur yang merupakan anak didiknya. Dalam posting-an akun Instagram Ganenxx.Theja, ia mengaku mendapat lapo­ran dari para korban yang sebagian besar kerabatnya. ”Gw gapernah memperma­salahkan kaum LGBT, trans­gen, dsbnya. tapi kalo udah segini banyaknya korban yang di lecehin gw ga suka. gw juga gatau yang mana orangnya, pernah interaksi langsung atau chat pun gak pernah,” ungkapnya dalam caption posting-an yang di­unggah pada Kamis (3/2). ”Masalahnya ada banyak orang termasuk temen temen gw yang udah mendem ma­salah serius ini. kalo berda­sarkan reqeust dm yang masuk ke gw udah lebih dari 80 orang yang menjadi korban orang ini,” sambung­nya. Sayangnya, posting-an ter­sebut kini telah dihapus. Saat dikonfirmasi pemilik akun @ Ganenxx.Theja, ia mem­benarkan hal tersebut. Ia menyebut pelaku meru­pakan pelatih futsal di be­berapa sekolah di Kabupaten Bogor. Setelah mendengar laporan dari beberapa korban, ia membuka portal laporan di media sosial. Rupanya, banyak dari korban lainnya yang membenarkan tindakan pelaku. ”Korbannya ada yang kon­tak fisik langsung, modelnya ada yang diajak pergi, ada yang diajak ke toilet, diajak nginep ke villa atau ke kos­tannya dengan Iming-iming dikasih uang dikasih baju, sepatu, hidupnya dijamin sama dia,” beber Ganendra. Selain itu, ada juga korban yang dipaksa pelaku mengirim foto kelamin. Sebaliknya, pelaku bahkan mengirim foto kelaminnya kepada kor­ban. Dari 64 korban yang telah melapor ke Ganendra, rata-rata berada di umur 17 hing­ga 18 tahun dengan jenis kelamin laki-laki. Namun, ada juga korban yang menga­ku telah dilecehkan pelaku sejak 2012. Ia menduga kuat masih banyak korban lainnya yang belum terkuak. Bahkan, ia mendapat laporan dari kor­ban yang merupakan warga Bekasi. Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Siswo Tarigan mengaku telah menerima laporan ter­sebut. Pihaknya pun akan melakukan pengembangan atas kasus tersebut. ”Kami sudah terima lapo­rannya dan saat ini masih mencari para korban, sebe­lum kita jemput bola. Jadi kasus ini masih dalam peng­embangan,” ujarnya. Dalam posting-an Ganendra juga dimuat pernyataan res­mi akun Instagram Academy FCS @officialfcs. Academy FCS mengaku sudah meme­cat G dari posisinya sebagai pelatih futsal. Padahal, ter­duga pelaku baru beberapa bulan menjadi pelatih. ”Melalui statement ini, dengan tidak hormat kami memberhentikan G sebagai pelatih Academy FCS yang terhitung baru beberapa bulan melatih,” tulis akun Instagram @officialfcs_ Setelah memecat G, FCS pun meminta tidak mengait­kan terduga pelaku dengan academy futsalnya. ”Dimohon untuk tidak me­libatkan kami dalam berita yang sedang beredar, karena itu bisa mencemarkan nama baik kami,” tulisnya. Sebelum dipecat, terduga pelaku sempat mempering­atkan para korbannya untuk tidak buka suara. Dalam chat WhatsApp tersebut, terduga pelaku sempat ogah disebut gay atau homo, me­ski kerap merayu anak di­diknya yang laki-laki. ”Kecuali dia udah begituan, baru dibilang gay,” tulis GJ. Meski begitu, terduga pela­ku sempat heran hubungan antarsesama jenis di luar negeri itu malahan bebas. Para korban yang sempat ketakutan akhirnya buka suara. Para korban anak di bawah umur yang menjadi korban pelecehan seksual sesama jenis oleh GJ men­galami trauma hingga ke­takutan. ”Temen saya sering curhat ke saya masalah coach-nya (terduga pelaku) ini yang bermasalah. Saya bertanya-tanya, kenapa gak ada yang melapor, gak ada yang speak up, ternyata mereka itu tak­ut,” kata Genendra. ”Banyak (yang trauma, red). Kebetulan yang sekolah di Cileungsi ini, peserta yang ekskul futsal mereka semua pindah ke ekskul lain,” kata GT saat dihubungi wartawan, Kamis (3/2). Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin mengaku pi­haknya akan menyelidiki kasus tersebut, meski korban belum melapor. Iman juga akan melakukan upaya je­mput bola untuk menggali keterangan dari para korban. ”Kalau sudah didapatkan alamat korbannya, kami akan jemput bola,” ujar Iman, Ka­mis (3/2). Iman menegaskan pihaknya akan mengusut tuntas du­gaan pelecehan pelatih fut­sal itu. Bahkan, jika alat bukti kuat, pihaknya akan melakukan upaya hukum terhadap terduga pelaku. ”Bukan cuma selidiki. Kalau alat buktinya lengkap, kita tangkap (pelaku, red),” tegas Iman. (mam/de/feb/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X