Kasus pelecehan seksual sesama jenis mencuat di Bumi Tegar Beriman. Seorang pelatih futsal diduga melakukan penyimpangan seks (homo) terhadap anak didiknya. SEORANG pria dewasa berinisial GJ, yang juga seorang pelatih futsal di Kabupaten Bogor, diduga melakukan pelecehan. Korbannya adalah anak-anak di bawah umur yang merupakan anak didiknya. Dalam posting-an akun Instagram Ganenxx.Theja, ia mengaku mendapat laporan dari para korban yang sebagian besar kerabatnya. ”Gw gapernah mempermasalahkan kaum LGBT, transgen, dsbnya. tapi kalo udah segini banyaknya korban yang di lecehin gw ga suka. gw juga gatau yang mana orangnya, pernah interaksi langsung atau chat pun gak pernah,” ungkapnya dalam caption posting-an yang diunggah pada Kamis (3/2). ”Masalahnya ada banyak orang termasuk temen temen gw yang udah mendem masalah serius ini. kalo berdasarkan reqeust dm yang masuk ke gw udah lebih dari 80 orang yang menjadi korban orang ini,” sambungnya. Sayangnya, posting-an tersebut kini telah dihapus. Saat dikonfirmasi pemilik akun @ Ganenxx.Theja, ia membenarkan hal tersebut. Ia menyebut pelaku merupakan pelatih futsal di beberapa sekolah di Kabupaten Bogor. Setelah mendengar laporan dari beberapa korban, ia membuka portal laporan di media sosial. Rupanya, banyak dari korban lainnya yang membenarkan tindakan pelaku. ”Korbannya ada yang kontak fisik langsung, modelnya ada yang diajak pergi, ada yang diajak ke toilet, diajak nginep ke villa atau ke kostannya dengan Iming-iming dikasih uang dikasih baju, sepatu, hidupnya dijamin sama dia,” beber Ganendra. Selain itu, ada juga korban yang dipaksa pelaku mengirim foto kelamin. Sebaliknya, pelaku bahkan mengirim foto kelaminnya kepada korban. Dari 64 korban yang telah melapor ke Ganendra, rata-rata berada di umur 17 hingga 18 tahun dengan jenis kelamin laki-laki. Namun, ada juga korban yang mengaku telah dilecehkan pelaku sejak 2012. Ia menduga kuat masih banyak korban lainnya yang belum terkuak. Bahkan, ia mendapat laporan dari korban yang merupakan warga Bekasi. Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Siswo Tarigan mengaku telah menerima laporan tersebut. Pihaknya pun akan melakukan pengembangan atas kasus tersebut. ”Kami sudah terima laporannya dan saat ini masih mencari para korban, sebelum kita jemput bola. Jadi kasus ini masih dalam pengembangan,” ujarnya. Dalam posting-an Ganendra juga dimuat pernyataan resmi akun Instagram Academy FCS @officialfcs. Academy FCS mengaku sudah memecat G dari posisinya sebagai pelatih futsal. Padahal, terduga pelaku baru beberapa bulan menjadi pelatih. ”Melalui statement ini, dengan tidak hormat kami memberhentikan G sebagai pelatih Academy FCS yang terhitung baru beberapa bulan melatih,” tulis akun Instagram @officialfcs_ Setelah memecat G, FCS pun meminta tidak mengaitkan terduga pelaku dengan academy futsalnya. ”Dimohon untuk tidak melibatkan kami dalam berita yang sedang beredar, karena itu bisa mencemarkan nama baik kami,” tulisnya. Sebelum dipecat, terduga pelaku sempat memperingatkan para korbannya untuk tidak buka suara. Dalam chat WhatsApp tersebut, terduga pelaku sempat ogah disebut gay atau homo, meski kerap merayu anak didiknya yang laki-laki. ”Kecuali dia udah begituan, baru dibilang gay,” tulis GJ. Meski begitu, terduga pelaku sempat heran hubungan antarsesama jenis di luar negeri itu malahan bebas. Para korban yang sempat ketakutan akhirnya buka suara. Para korban anak di bawah umur yang menjadi korban pelecehan seksual sesama jenis oleh GJ mengalami trauma hingga ketakutan. ”Temen saya sering curhat ke saya masalah coach-nya (terduga pelaku) ini yang bermasalah. Saya bertanya-tanya, kenapa gak ada yang melapor, gak ada yang speak up, ternyata mereka itu takut,” kata Genendra. ”Banyak (yang trauma, red). Kebetulan yang sekolah di Cileungsi ini, peserta yang ekskul futsal mereka semua pindah ke ekskul lain,” kata GT saat dihubungi wartawan, Kamis (3/2). Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin mengaku pihaknya akan menyelidiki kasus tersebut, meski korban belum melapor. Iman juga akan melakukan upaya jemput bola untuk menggali keterangan dari para korban. ”Kalau sudah didapatkan alamat korbannya, kami akan jemput bola,” ujar Iman, Kamis (3/2). Iman menegaskan pihaknya akan mengusut tuntas dugaan pelecehan pelatih futsal itu. Bahkan, jika alat bukti kuat, pihaknya akan melakukan upaya hukum terhadap terduga pelaku. ”Bukan cuma selidiki. Kalau alat buktinya lengkap, kita tangkap (pelaku, red),” tegas Iman. (mam/de/feb/run)