Senin, 22 Desember 2025

Persiapan menuju Laga di Sirkuit Mandalika, Kamar-Kamar Terapung Siap Tampung Penonton MotoGP

- Kamis, 10 Februari 2022 | 10:20 WIB

Tiga kapal Pelni akan turut bertugas menyediakan kamar tambahan untuk penonton selama perhelatan MotoGP di Mandalika. PCR negatif dan vaksinasi dosis kedua menjadi syarat wajib untuk melihat balapan premium tersebut. TIGA kapal Pelni akan ber­labuh di Lombok selama perhelatan MotoGP. Mereka akan turut ‘berpartisipasi’ dalam rangkaian balapan premium di Pertamina Man­dalika International Street Circuit tersebut, bulan depan. Partisipasinya dalam ben­tuk penyediaan kamar-kamar terapung untuk para penon­ton balapan. ”Kapal ini kan sebenarnya rotasi ke mana-mana, tapi di-cut di hari itu untuk stay di Lombok,” ujar Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Nusa Tenggara Barat (NTB) H LM Faozal kepada Lombok Post, kema­rin. Program tersebut diinisia­tori Kementerian Perhu­bungan untuk menambah daya tampung kamar di Lombok dan Sumbawa se­lama perhelatan kelas dunia tersebut pada 18–20 Maret. Ketiga kapal yang akan ber­tugas adalah KM Kelud, Si­nabung, dan Tilongkabila. Mereka akan jadi hotel te­rapung di Pelabuhan Gili Mas, Lombok Barat (Lobar). Untuk mengangkut penon­ton yang menginap di hotel terapung tersebut, sesuai dengan skema bubble alias gelembung yang akan dite­rapkan selama MotoGP un­tuk mencegah penularan Covid-19, ada sekitar 66 unit bus yang nantinya stand by di lokasi. ”Gili Mas jadi atensi khusus, karena ada hotel terapung,” tutur Faozal. Pramusim MotoGP akan dihelat di Mandalika akhir pekan ini. Kelak, saat balapan bulan depan, Pelabuhan Gili Mas menjadi salah satu pintu masuk atau titik shutt­le bus. Selain itu, ada Pelabuhan Lembar di Lombok Barat; Pelabuhan Bangsal, Lombok Utara; eks Bandara Selapa­rang, Kota Mataram; Pela­buhan Kayangan, Lombok Timur; dan Bandara Inter­nasional Lombok Zainuddin Abdul Madjid. Selain itu, ada 30 kapal pinisi yang sudah siap me­rapat ke NTB. Puluhan kapal ini datang dari Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Yang tentunya sudah membawa penonton MotoGP. Kapal pinisi rencananya masuk di area Kuta Beach Mandalika atau di Teluk Awang, Lombok Tengah. ”Nanti kita lihat, satu kapal bisa 19 sampai 20 orang,” sebutnya. Menurut Kepala Dinas Pa­riwisata (Dispar) NTB Yusron Hadi, kedatangan tiga kapal Pelni itu bisa menambah kamar hingga 3.500. Kemu­dian, ada juga dua kapal pesiar yang bisa menyedia­kan hingga 4.000 kamar. Dispar semula mendata jumlah kamar di Pulau Lom­bok dan Pulau Sumbawa mencapai 22.038 kamar. Sebanyak 20.223 kamar be­rada di Pulau Lombok dan 1.815 kamar di Pulau Sum­bawa Untuk Pulau Lombok, Ka­bupaten Lombok Utara men­jadi yang tertinggi keterse­diaan kamarnya, mencapai 6.719 kamar. Diikuti Kota Mataram dengan 4.914 kamar, Lombok Tengah 4.286 kamar, Lombok Barat 3.132 kamar, dan Lombok Timur 1.172 kamar. Di Pulau Sumbawa, Kabu­paten Sumbawa yang paling banyak dengan 773 kamar, gabungan Kabupaten Bima dan Kota Bima 615 kamar, Kabupaten Sumbawa Barat 400 kamar, serta Kabupaten Dompu 27 kamar. ”Sekarang sudah menjadi 24.768 kamar. Termasuk di dalamnya sarhunta dan cam­ping ground. Juga ada rusun,” jelasnya. Tambahan dari kapal Pel­ni serta kapal pesiar di luar jumlah yang sudah terdata tersebut. Artinya, ada lebih banyak kamar yang tersedia untuk penonton MotoGP. ”Kalau kita total dengan kapal-kapal ini, lebih dari 30 ribu kamar,” kata Yusron. Sementara itu, ketentuan untuk menunjukkan hasil PCR negatif bagi warga luar daerah yang hendak menon­ton MotoGP wajib dipatuhi. ”Ini bukan hanya berlaku untuk penonton saja, tapi juga pebalap, kru, dan ofi­sial,” kata Asisten III Setda NTB dr Nurhandini Eka Dewi. PCR negatif dan vaksinasi dosis kedua menjadi syarat wajib untuk melihat balapan MotoGP. Ketentuan tersebut diatur dalam Instruksi Men­teri Dalam Negeri (Inmen­dagri) Nomor 8 Tahun 2022. Yang khusus dikeluarkan pemerintah pusat untuk penyelenggaraan MotoGP di Mandalika. Skrining terhadap penon­ton dimaksimalkan dengan penggunaan aplikasi Pedu­liLindungi. Berlaku untuk seluruh penonton dari NTB maupun luar NTB. ”Pembatasan jumlah penonton paling banyak 100 ribu orang. Dengan kapasi­tas maksimal 10 persen un­tuk kelas festival,” tuturnya. Kemudian, inmendagri juga mengatur mengenai larangan agar pemda tidak mengizinkan adanya nonton bareng. Untuk tes pramusim maupun MotoGP Series. Berlaku di kawasan sirkuit dan di luar sirkuit. Eka melanjutkan, sistem bubble diberlakukan pe­merintah untuk keseluruhan event MotoGP. Mereka yang terlibat, mulai pebalap hing­ga kru dan panitia dari In­donesia, akan dipastikan bebas dari Covid. Satgas Penanganan Covid berupaya mempertahankan tiga bubble. Bubble pertama berisi pebalap, kedua kru dan mekanik, serta terakhir panitia dan pendukung. ”Semua petugas sudah di- PCR. Jangan sampai petugas kita malah menularkan Co­vid ke pebalap,” ujar Eka. Kepastian pelaksanaan bubble, petugas di lapangan akan fokus melakukan peng­awasan dan pengawalan dari kedatangan bandara, hotel, sirkuit, hingga kepu­langan. Dari tiga lokasi tersebut, petugas fokus pada area ho­tel tempat pebalap menginap. ”Setiap hotel yang menjadi lokasi penginapan, akan ada empat petugas TNI/Polri. Ini agar bubble tidak bocor,” kata Eka. Pramusim juga demikian. Penerapan skema gelembung disiapkan untuk seluruh kru dan pebalap MotoGP yang telah tiba sejak kemarin. Dimulai dari Bandara Inter­nasional Lombok Zainuddin Abdul Madjid. Dari bandara, petugas kese­hatan dan pengamanan menjemput seluruh tim menggunakan kendaraan khusus. Kru dan pebalap kemudian dibawa menuju hotel yang telah disiapkan. ”Setelah sampai di hotel, peserta langsung menjalani tes PCR. Selama menunggu hasilnya, tidak boleh keluar hotel dulu,” kata Kepala Di­nas Kesehatan (Dikes) NTB dr H Lalu Hamzi Fikri. (jp/ feb/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X