Dalam pernyataannya, Rocky bahkan menyebutkan satu nama yang dinilainya layak untuk menduduki posisi tersebut, Dino Patti Djalal.
Dino, yang merupakan mantan Duta Besar RI untuk AS dan juga diplomat senior, dinilai memiliki rekam jejak yang sangat baik dan bisa langsung tancap gas dalam menjalin komunikasi dengan pemerintah AS.
"Dino punya pengalaman, jaringan, dan pemahaman mendalam soal diplomasi. Dia bisa jadi model atau standar minimal. Kalau ada yang lebih baik dari Dino, tentu lebih bagus. Tapi minimal selevel Dino," kata Rocky.
Lebih jauh, Rocky menyebut, bahwa perang dagang dan kebijakan tarif resiprokal AS bukan sekadar isu ekonomi semata, melainkan ujian diplomatik yang akan sangat menentukan arah hubungan internasional Indonesia ke depan.