CIGUDEG- Sudah tiga tahun Revina Ajuhra Putri (5), balita asal Kampung Cicopong, RT 03/03, Desa Cigudeg, Kecamatan Cigudeg, menderita lumpuh. Ekonomi keluarga yang morat-marit memaksanya terbaring lemas di tempat tidur.
Orang tua Revina, Ita Rosita (27) menceritakan, saat lahir, Revina mengalami batuk -batuk dan gagal jantung. Dokter Rumah Sakit Marzuki pun menyarankan agar Revina dirawat ke Rumah Sakit Cipto, Jakarta. “Sejak usia dua tahun, Revina ditangani di Rumah Sakit Cipto dan sebulan sekali kontrol kesehatan di sana,” ujar Ita kepada Metropolitan, kemarin.
Namun, sambungnya, sudah tiga tahun ini tidak lagi ke rumah sakit lantaran perekonomian keluarga yang murat-marit. “Karena tidak punya ongkos, sudah tiga tahun Revina berbaring lemas di kamarnya,”katanya.
Walaupun memiliki kartu BPJS, sambungnya, ongkos berobat ke Jakarta tidak sedikit sedangkan untuk makan sehari -hari saja morat-marit. “Duduk juga nggak bisa karena miring terus. Terkadang saya juga sebagai orang tua merasa sedih melihat kondisi sekarang ini,” bebernya.
Dengan segala keterbatasannya, ia hanya bisa berharap anaknya sembuh dan bisa sekolah seperti anak lain pada umumnya. “Saat ini Revina hanya bisa tertidur lemas di kamar. Untuk duduk saja sudah tidak bisa karena badannya sudah kaku,” keluhnya.
Terpisah, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kesehatan Cigudeg Heru Kurnadi mengatakan, penyakit yang diderita Revina sudah lama dan sedang dalam penanganan Rumah Sakit Cipto. Ia tak hanya kaku, tetapi juga menderita gagal jantung.
“Mengenai penyakit gagal jantung, biasanya dipasang ring. Kini setatusnya dalam pengawasan puskesmas berikut Pemberian Makanan Tambahan (PMT),” pungkasnya.
(ads/c/yok/run)