PAMIJAHAN – Ketiadaan saluran dranase di ruas Jalan Sirnasari menuju Kantor Kecamatan Pamijahan, membuat saat musim hujan air merambat ke tengah jalan. Mengingat, curah hujan yang masih tinggi, akan berdampak pada kerusakan jalan jika tidak ada penanganan dari dinas terkait.
Warga setempat Wir Oktora (36) mestinya di sepajang jalan tersebut dibuatkan dranase, karena di ruas jalan tersebut sering banjir saat musim hujan.
"Aspal ini akan cepet rusak karena irigasinya kecil yang ketutup setelah pembangunan. Saya sebernanya sangat berharap untuk gorong-gorong untuk membuat dranase di lokasi," pintanya.
Ia mengungkapkan, sebenarnya dranase sudah dibangun, tetapi dibangunnya tidak menyeluruh. "Supaya tidak rusak jalan yang sudah diaspal, kalau musim hujan dan banjir saya harus ke jalan melebarin irigasi itu," ujarnya warga Kampung Sirnasari RT 05/02, Desa Gunungsari itu.
Di tempat yang berbeda, salah seorang tokoh pemuda Pamijahan Farid menyayangkan pembangunan dranase di ruas jalan Sirnasari hanya sepotong-sepotong. Padahal ruas jalan tersebut akse bagi warga untuk ke Kantor Kecamatan Pamijahan. "Harusnya UPT Ciampea membangun dranase merata, supaya air tidak merambat ke jalan, apalagi jalan tersebut baru diaspal," tegasnya.
Saat dikomfirmasi Kepala UPT Jalan dan Jembatan Wilayah Ciampea Andri nggan untuk berkomentar banyak terkait soal ruas jalan Sirnasari. "Besok kita cek ke lokasi dulu," singkatnya melaui pesan WA.
(mul/b/sal)
