LEUWILIANG - Soal verifikasi data dukungan calon perseorangan calon bupati dan wakil bupati Bogor yang ramai diperbincangkan, membuat anggota DPRD Kabupaten Bogor dari Fraksi Persatuan Pembangunan Rakyat (PPR), Yuyud Wahyudin, angkat bicara.
Yuyud menuntut konsistensi dari PPS, artinya jangan sampai disembunyikan. Jika orang membantah atas dukungannya, orang tersebut harus diberikan formulir khusus. Sementara jika mendukung katakan mendukung.
“Kalau tidak mendukung ya katakan buat surat pernyataan, kalau dirinya tidak mendukung bahwa KTP tersebut bukan salah satu pendukung. Karena saya tidak tahu bahwa yang mendata itu siapa. Ini ada oknum tim sukses yang bermain,” ujarnya saat melakukan reses di Leuwiliang, kemarin.
Menurut Yuyud, ini semacam teskes juga bagi penyelanggara pemilu di tingkat PPS. Kalau ini bisa diselesaikan atau ada permainan tapi dibiarkan, tidak menutup kemungkinan pasti ada yang bermain tim sukses.
”Untuk Kabupaten Bogor, soal wakil bupati Bogor tunggu kita delegrasi pada tanggal 9 Januari. Jadi tunggu pada tanggal itu nanti kita akan tau siapa nanti yang mendampingi Ade Yasin,” ujarnya.
Di tempat yang sama, anggota PPK Kecamatan Leuwiliang, Rizki Multriprayasa, mengatakan bahwa setiap pihaknya melakukan koordinasi dengan desa selalu menghilang. Padahal untuk melajukan verifikasi, PPS pasti menghubungi kordesnya, karena saat melakukan verifikasi harus disaksikan sama kordes dan panwas.
”Tapi mungkin ada beberapa temuan jadi mungkin merasa ketakutan. Karena selama ini sudah melakukan verivikasi karena adanya B5 KWK. Jadi jika ada warga yang tidak merasa mendukung membuat surat pernyataan,” ujarnya. (mul/sal/run)