Saat di temui di RSUD, dirinya merintih menahan sakit dari penyakit kulit yang dideritanya selama 11 tahun. Sudin pun hanya bisa pasrah.
"Haduh-haduh ema sakit sekali bosen pengin pulang, ke rumah, udah gak kuat nahan sakitnya," rintih Sudin.
Mulanya sebelum kulitnya luka, ia tertimpah batu dibagian punggung ketika bekerja. Kejadian itu tahun 2008, saat itu kondisi Sudin langsung droft hingga kulitnya seperti terkena luka bakar.
"Dulu sekitar tahun 2008 kaka saya ( Sudin) saat bekerja tertimpa batu di punggungnya saat itu kondisi langsung droft hingga sampai sekarang kulitnya malah melepuh," ungkap Heni adik Sudin.
Ia mengatakan kalau kakaknya itu sempat dibawa ke Cimande, dan RS PMI. Namun karena keterbatasan biaya keluarga tidak bisa meneruskan pengobatan itu, hingga kondisi kakaknya makin parah.
"Mudah-mudahan kakak saya bisa sembuh dan pemerintah bisa membantu untuk biaya pengobatannya," katanya.
Kepala UPT Kesehatan Nanggung, Baringin Manik, mengatakan pasien atas nama Sudin sudah ditangani oleh RSUD Leuwiliang.
"Pasien sudah ada penangan dari pihak RSUD Leuwiliang, dibawanya tadi siang," singkatnya lewat pesan whatsaap.
PASRAH : Penderita penyakit Aneh Sudin (33) saat dirawat di RSUD Leuwiliang. Sudin harus merintih kesakitan saat mendapatkan perawatan dari dokter.