LEUWILIANG- Komunitas perpustakaan jalanan yaitu Kultur Membaca dan kelompok KKM Mahasiswa STAI AL Aulia mengadakan kegiatan gelar atau ngampar buku di Desa Gobang Kecamatan Rumpin, dengan sasaran anak-anak hingga remaja. Kegiatan tersebut bertujuan untuk membangun minat membaca buku yang mulai jarang dijadikan sebagai aktivitas sehari-hari, karena di era globalisasi sangat jarang ditemui masyarakat yang masih tertarik membaca buku.
Erik Setiawan Penggagas Komunitas Kultur Membaca mengatakan, padahal ketika membaca buku, itu akan membuka cakrawala pemikiran serta dapat menambah khasanah keilmuan bagi yang membaca.
"Namun fakta di lapangan sudah sangat jarang sekali masyarakat yang masih tertarik membaca buku, karna sudah tergerus oleh zaman yang serba canggih sehingga sudah sangat susah sekali kita jumpai," ujarnya saat di temui di Desa Karehkel Leuwiliang, kemarin.
Asep Humaedi salah satu Anggota Komunitas Kultur Membaca mengungkapkan, bahwa gerakan literasi ini seharusnya dapat terus digelorakan ke setiap penjuru negri, mengingat dunia pendidikan belum merata sampe ke pelosok negeri. Dan berbicara literasi tersebut adalah hak dasar manusia sebagai esensial dalam pendidikan.
"Untuk mendapatkan akses membaca yang dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat, maka dari itu pentingnya peran pemerintah, khusus Dinas Pendidikan dan Perpustakaan Nasional untuk mendukung sepenuhnya," ujarnya.
Menurut Asep, dirinya berhadap gerakan literasi yang mulai banyak dilakukan oleh komunitas-komunitas perpustakaan jalanan lainya. Pada dasarnya kendalanya adalah perpustkaan jalanan sangat minim relasi relasi buku.
"Sehingga ini perlu perhatian khusus pemerintah terkait, guna proses kegiatan ngampar buku ini tidak lagi terhambat oleh buku buku yang terbatas," ujarnya.
(mul/b/sal)