PAMIJAHAN - Keberadaan jembatan bambu penghubung Desa Gunungpicung dengan Gunungsari, Kecamatan Pamijahan, seperti dilupakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor. Padahal jembatan dengan panjang 24 meter dan lebar satu meter serta tinggi 7 meter itu merupakan satu-satunya akses untuk warga beraktivitas.
Sekretaris PK Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Pamijahan Ryan Adhiana mengaku miris jika melihat kondisi tersebut karena berada di tengah gencarnya program pembangunan yang dilakukan pemerintah melalui berbagai anggaran yang disalurkan pemerintah pusat maupun daerah.
"Kondisi ini harus menjadi perhatian semua elemen masyarakat dan pemerintah agar dalam merancang program pembangunan difokuskan pada wilayah skala prioritas," ujarnya kepada Metropolitan, kemarin.
Ryan menuturkan, pembangunan fasum dan fasos menjadi hal penting untuk masyarakat agar adanya pemerataan pembangunan. Ia pun mengimbau masyarakat agar tidak melintasi jembatan tersebut demi keselamatan. "Mendorong agar pihak pemerintah bersama masyarakat segera memperbaiki jembatan tersebut sehingga layak menjadi fasilitas masyarakat yang nyaman dan aman," pintanya.
Hal senada diungkapkan salah seorang tokoh pemuda Pamijahan, Burhanuddin. Ia meminta Pemerintah Kabupaten Bogor memperhatikan jembatan yang terbuat dari bambu tersebut. "Itu kan jembatan yang menjadi penghubung dua desa. Ya saya minta segera memperhatikannya. Jadi jangan sampai jatuh korban," singkatnya.
(mul/b/sal/run)
