Senin, 22 Desember 2025

Masjid Darrusalam di Kampung Karehkel Diresmikan

- Jumat, 11 Mei 2018 | 09:41 WIB

-
LEUWILIANG  -  Memperingati Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW 1439 H, serta peresmian Masjid dan Majlis Ta’lim Jami Darrussalam di Kampung

Karehkel RT 03/02 Desa Karehkel Kecamatan Leuwiliang, masyarakat menggelar tablig akbar.

Acara yang berlangsung di di halaman Masjid Darussalam itu menghadirkan penceramah KH.

Jamaludin Umar dari Serang Banten.

Peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW 1439 H, dengan tema, “Mari Kita Jadikan Salat sebagai Sarana Mewujudkan Sifat Tawadhu Disiplin, dan Jujur dalam Bermasyarakat,” itu dihadiri ratusan warga Kampung Karehkel dan para undangan yang antusias mengikuti acara tersebut serta dihadiri juga Kepala Desa Karehkel Jendi dan unsur Muspika Kecamatan Leuwiliang.

Ketua Penyelenggara Peringatan Hari Besar Islam Kampung Karehkel, H. Omang dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini terselenggara atas partisipasi semua warga masyarakat Kampung Karehkel dari Rt 01-05/05.

“Alhamdulillah selama dua bulan terkumpul Rp 23 juta, ditambah dari donatur yang tidak mau disebutkan namanya sebesar Rp 8 juta, dengan total Rp 31 juta. Saya bersyukur dengan partisipasi semua warga, acara peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW ini dapat terlaksana dengan baik,” tuturnya.

Ketua Panitia Pembangunan Masjid Jami Darrussalam H. Imam Rohaendi dalam sambutan keduanya di acara tersebut, memaparkan pembangunan masjid Jami Darrussalam ini sudah selesai dengan dana sebesar Rp 2 miliar lebih, yang berasal dari warga dan para donatur yang bergotong royong mengupulkan dana untuk pembangunan Masjid Jami Darrussalam.

“Dan malam ini diresmikan dibuka untuk umat muslimin dan muslimat, khususnya warga Kampung Karehkel, umumnya untuk semua umat muslimin wal muslimat warga lainnya,” tuturnya.

Sementara dalam ceramahnya KH Jamaludin Umar menjelaskan, Isra Mikraj merupakan peristiwa perjalanan Nabi Muhammad SAW dalam waktu satu malam. Kejadian ini merupakan salah satu peristiwa penting bagi umat Islam, karena pada peristiwa inilah Nabi Muhammad SAW mendapat perintah langsung dari Allah SAW untuk menunaikan salat lima waktu sehari semalam.

Dalam Isra Nabi Muhammad SAW diberangkatkan oleh Allah SWT dari Masjidil Haram hingga Masjidil Aqsa. Lalu dalam Miraj Nabi Muhammad SAW dinaikkan ke langit sampai ke Sidratul Muntaha yang merupakan tempat tertinggi. Diangkatnya Nabi Muhammad SAW ke langit untuk bertemu langsung dengan Allah SWT dan mendapatkan perintah kewajiban menunaikan shalat lima waktu.

“Peringatan Isra dapat diartikan bahwa hubungan antara manusia dengan manusia harus semakin erat. Sedangkan Mikraj yaitu hubungan manusia dengan Allah SWT untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan yang hakiki,” pungkasnya.

(khr/b/sal)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X