METROPOLITAN - Dramaga Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) terus mengancam warga Kabupaten Bogor. Setelah ada masyarakat di Kecamatan Kemang yang tewas diduga DBD, kini warga Desa Babakan, Kecamatan Dramaga, tewas akibat gigitan nyamuk aedes aegypti. Hal tersebut dikatakan Kepala Desa (Kades) Babakan, Syaihu Syam. Tak kurang dari enam warganya dilaporkan terkena serangan DBD. Satu di antaranya meninggal dunia. ”Ada enam orang yang terkena DBD. Satu orang meninggal bernama Yanah usia 30 tahun, warga Kampung Cangkurawok, RT 02/03, Desa Babakan,” terangnya. Meninggalnya Yanah, sambung Syaihu, merupakan hasil diagnosa RS Medika Dramaga. ”Ia terkena DBD. Enam orang yang terkena DBD itu warga Cangkurawok dan Babakan,” katanya. Mengantisipasi korban DBD yang lebih banyak, Pemerintah Desa (Pemdes) Babakan berkoordinasi dengan Puskesmas Cangkurawok dan camat Dramaga untuk melakukan fogging. ”Alhamdulillah, kita sudah fogging di kampung yang terkena DBD dan beberapa kampung di 35 RT dan 09 RW,” ujarnya. Syaihu mengimbau masyarakat menjaga lingkungan sekitar, mulai dari rumah masing-masing, untuk menghindari tumbuhnya jentik nyamuk aedes aegypti dengan 3M, yakni Menguras, Menutup dan Mengubur. ”Itu dilakukan dengan pola hidup bersih dan sehat atau PHBS,”ujarnya. Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Bogor, dr Agus Fauzi, mengatakan, pihaknya belum mengetahui dan segera berkonsultasi dengan Puskesmas Dramaga soal kematian masyarakat Desa Babakan. ”Belum bisa memastikan terkena DBD atau bukan, nanti saya akan suruh cek dulu ke puskesmas di sana,” katanya. Sebelumnya, Dwi Anggraeni, warga Parakanjaya, RT 03/08, Desa Parakanjaya meninggal akibat DBD di Kecamatan Kemang. “Pada Januari ini, di wilayah binaan Puskesmas Kemang ada enam yang terkena DBD dan satu orang meninggal. Kita sudah berkunjung ke rumah almarhumah kemarin dan melakukan PE apakah disebabkan DBD,” kata Setiati Khamala. (kmg/b/suf/py)