METROPOLITAN - SUKAJAYA Pembagian bantuan logistik yang tak merata membuat sejumlah korban longsor di Kecamatan Sukajaya meninggalkan kampungnya. Mereka memilih keluar dari tempat bencana untuk mencari perlindungan di rumah sanak saudaranya yang berada di luar Kecamatan Sukajaya. Untuk keluar desa, mereka harus berjalan kaki melewati longsoran dan perbukitan yang curam dengan waktu enam jam. Seperti yang dilakukan Atnih bersama suaminya, Jajat dan tiga anaknya. Warga Kampung Cihuut RT 03/06, Desa Jayaraharja, memilih cari perlindungan di tempat lain. Hampir satu minggu pasca bencana, mereka tak tersentuh bantuan dari luar. Dengan segala kekecewaannya, mereka sekeluarga memutuskan untuk keluar dari daerah yang terdampak bencana. "Untuk bertahan hidup selama enam hari sejak bencana menimpa, saya dan keluarga masak seadanya dengan menggunakan kayu bakar," keluhnya. Atnih menambahkan untuk sampai ke Pos Polisi (Pospol) Sukajaya ia dan keluarganya harus menempuh material longsor dengan waktu tempuh enam jam dengan cara berjalan kaki. Senada, suami Atnih, Jajat mengaku karena tidak ada kejelasan bantuan dan penanganan bencana di Kampung Sihuut, Desa Jayaraharja bersama keluarga memutuskan untuk mengungsi ke sanak saudara di wilayah Kecamatan Leuwiliang “Sekarang kita udah ada keluarga di Leuwiliang yang siap nampung. Saya berharap pemkab bisa cepat memperbaiki akses jalan dan membantu korban bencana alam," tukasnya. (ads/c/els)