Senin, 22 Desember 2025

Darius Sebut Bencana Sukajaya Mengerikan

- Rabu, 8 Januari 2020 | 12:22 WIB
BANTU KORBAN: Artis Darius Sinathrya bersama teman-temannya mendatangi lokasi banjir di Desa Harkatjaya, Kecamatan Sukajaya, akhir pekan lalu. Ia pun disambut gembira oleh warga setempat.
BANTU KORBAN: Artis Darius Sinathrya bersama teman-temannya mendatangi lokasi banjir di Desa Harkatjaya, Kecamatan Sukajaya, akhir pekan lalu. Ia pun disambut gembira oleh warga setempat.

METROPOLITAN - Bencana banjir, banjir bandang, dan tanah longsor tengah menerpa beberapa daerah di Indonesia. Beberapa selebriti pun ikut tergerak untuk memberikan bantuannya kepada para korban, seperti halnya Darius Sinathrya. Darius memilih daerah Cigudeg, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor yang menderita bencana tanah longsor. Tercatat, sebanyak 776 rusak dan 4.146 warga mengungsi. Akibat bencana ini, sebanyak 11 desa terisolasi. "Kemarin kami memulai perjalanan menuju salah satu lokasi bencana banjir dan tanah longsor di wilayah Cigudeg, Kabupaten Bogor, tepatnya di kecamatan Sukajaya," ujar Darius. "Saya sebut salah satu, karena memang bencana pada tanggal 1 Januari ini terjadi begitu masif di banyak titik baik di Bogor maupun Lebak, Banten," imbuh Darius. Sebuah perjalanan yang tak mudah dilakukan oleh Darius Sinathrya bersama teman-teman artis seperti Fatir Muchtar dan Ibnu Jamil. Mereka menggunakan motor trail untuk menerabas medan yang sulit. "Perjalanan tidak mudah, baru dua area longsor yang berhasil dibersihkan petugas, sukarelawan dan warga untuk membuka akses masuk semakin dekat dengan lokasi bencana. Namun, akses masuk ke ke desa Harkat Jaya dan desa2 lainnya di kecamatan Sukajaya masih tertutup material longsor," ujarnya. "Beberapa komunitas motor trail sigap mencoba membantu mencari jalur alternatif yang memungkinkan untuk dilalui demi mengantar logistik untuk korban di desa2 yang masih terisolir," imbuuh Darius. Apa yang dilihat oleh Darius adalah pemandangan yang mengerikan. Ya, ia tak bisa membayangkan begitu banyak jalan desa yang tertimbun longsor atau putus sama sekali. Di sepanjang gugusan perbukitan di kawasan tersebut, baik puncak maupun tebingan terlihat kupasan tanah sisa longsor. "Mengerikan! Kami menjadi salah satu komunitas yang mencoba merangsek masuk ke area desa Harkat Jaya dengan tujuan membawa bantuan logistik dan obat-obatan serta mencari informasi desa2 yang masih terisolir akibat jalan yang terputus," tutur suami Donna Agnesia ini. Ia menyebut,  warga mencoba menuju posko bantuan untuk mengambil logistik dengan berjalan kaki selama kurang lebih 1-1,5 jam dengan kondisi jalan yang juga tidak mudah. “Sore hari kami bersebelas dibantu 3 warga akhirnya berhasil menembus jalan setapak melalui Hutan Larangan dan Bukit Tajur," imbuhnya. Kedatangan Darius Sinathrya dan teman-temannya ini disambut baik oleh warga yang menjadi korban bencana alam tersebut. Mereka pun masih berusaha untuk memberikan bantuan semampu mungkin kepada masyarakat. "Sambutan hangat warga Harkatjaya meruntuhkan lelah kami, banyak informasi yang diperoleh dari percakapan hingga malam hari. Tadi pagi tersisa 5 orang anggota yang punya cukup waktu untuk bertahan dan melanjutkan rencana mencari akses alternatif menuju desa-desa yang masih belum terjangkau bantuan," sambungnya. Menurut dia, banyaknya titik bencana jelas menjadi tantangan bagi petugas dan relawan di lokasi. Kami berhasil mencapai kampung Cipatat, Wates, Babakansitu dan mencoba menembus desa Cibarani namun terkendala longsor yang menutup akses jalan. “Saya dapat infot dari perangkat desa, warga, dan relawan, kalau Desa Cibarani adalah salah satu yang terparah dan belum tersentuh bantuan apapun,” katanya. (fim/els)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X