METROPOLITAN - Pelantikan Pjs Desa Harkatjaya, Kecamatan Sukajaya, menuai polemik di kalangan masyarakat. Penunjukan Gaupik Iskandar sebagai pjs Desa Harkatjaya dianggap pesanan calon kades incumbent yang memiliki kedekatan serta masih memiliki hubungan keluarga. Warga Desa Harkatjaya, Usup, mengungkapkan, kebijakan camat yang telah menunjuk pjs kades Harkatjaya dianggap bisa membuat gaduh. “Saya minta camat Sukajaya tidak asal tunjuk pjs di Desa Harkatjaya. Harusnya camat sendiri bisa menganalisa bahwa pjs Desa Harkatjaya ada kedekatan keluarga nggak dengan calon kades,” tegasnya. Hal senada diungkapkan Ketua Himpunan Mahasiswa (Himas) Sukajaya, Sandika Paoji. Ia menyoroti kebijakan camat yang dinilai asal tunjuk pjs Desa Harkatjaya, Pemilihan pjs seharusnya dilakukan dengan hati-hati dan mempertimbangkan netralitasnya. “Jangan sampai camat dan pjsnya mau mencari keuntungan potensi yang ada di desa. Seharusnya lebih mempertimbangkan terkait politik sosial di lingkungan masyarakat Desa Harkatjaya,” tuturnya. Minimal, sambung Sandika, camat mempertimbangkan orang yang bakal menjadi pjs memiliki rekam jejak atau track record yang baik. Apalagi, ini terlihat jelas ada kedekatan atau melainkan anak menantunya sendiri. “Kami berharap pjs yang dilantik camat bisa lebih netral, sehingga bisa mengawal pilkades dengan jurdil dan kondusif di Desa Harkatjaya khususnya,” terangnya. Terpisah, Pjs Desa Harkatjaya, Taupik Iskandar, mengatakan, situasi di desanya masih kondusif. Ia pun meminta penunjukannya ini tidak dikaitkan dengan nuansa pilkades. Selain itu, ia juga memastikan bakal bersikap netral. ”Bukan berarti dekat terus bisa diatur. Sebab, semua orang punya prinsip dalam hidupnya,” tegasnya. Bahkan, Taupik mengingatkan bahwa tugasnya saat ini adalah bekerja demi kemajuan Desa Harkatjaya. ”Intinya, sekarang bekerja demi kemajuan desa bersama semua lapisan masyarakat. Hanya dengan kebersamaan, semua bisa dilewati dan sukses,” pungkasnya. (ads/c/feb/py)