IPB University terus berkomitmen melaksanakan kebijakan pemerintah terkait Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar. Salah satu wujud implementasinya adalah memberikan kesempatan kepada mahasiswa mengikuti perkuliahan yang menjadi bagian dari proses pembelajaran dengan bekerja sama antarperguruan tinggi TAPAK penting yang dilakukan IPB University adalah bekerja sama dengan Monash University, Australia, mengadakan kuliah series (Joint Lecture Series) yang diresmikan pada Rabu (1/7). Even ini merupakan yang pertama mencakup kerja sama pemberian materi kuliah antardua Perguruan Tinggi (PT) dari dua negara berbeda secara berkelanjutan dalam satu kurun waktu. “Sebuah kehormatan, karena saya diizinkan membuka kerja sama antara IPB University dengan Monash University. Kerja sama ini merupakan role model untuk perguruan tinggi lain,” ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI, Nadiem Makarim. “Menanggapi penyebaran Covid-19 yang saat ini terus berlangsung, ini bisa menjadi tantangan bagi kita untuk tetap menjalankan pendidikan yang harus berlangsung. Dalam peribahasa kita, yakni rawe-rawe rantas malang-malang putung, di mana kita akan memusnahkan atau memotong semua yang menghalangi jalan kita, sehingga tidak bisa melewatinya. Bagaimana pun kita akan menghadapi semua situasi ini,” ungkapnya diakhiri dengan pesan “Stay healthy, stay strong and stay educated.” Sementara itu, AC President and Vice Chancellor, Monash University, Australia, Prof Margaret Gardener, menjelaskan, Monash University didirikan pada 1958 sebagai universitas terbesar di Australia dengan kehadiran di tiga benua dan saat ini telah memiliki 100 lebih kerja sama dengan berbagai universitas di dunia. “Monash University juga ikut serta bekerja sama atau kolaborasi berbasis online, seperti kuliah online, rapat virtual dan platform online. Saya senang bisa menjadi bagian dari Joint Lecture Series ini sebagai jalan yang baik untuk melanjutkan kerja sama dengan Indonesia,” terangnya. Sekadar diketahui, IPB University dan Monash University merupakan dua institusi berkualitas tinggi yang sama-sama anggota pendiri Australian Indonesia Centre (AIC) untuk terus terhubung dan berbagi pengetahuan, meskipun ada pembatasan karena Covid-19. Joint Lecture Series di antaranya untuk berbagi serta mempromosikan pemikiran terfokus pada isu-isu yang mencakup teknologi, inklusi, rantai pasokan dan lingkungan. Perkuliahan bisa diikuti mahasiswa kedua negara yang tidak terbatas pada mahasiswa IPB dan Monash University, tapi juga seluruh mahasiswa di kedua negara. Dalam jangka panjang, kesuksesan Joint Lecture Series dapat dijadikan contoh proses credit earning yang diakui kedua institusi. Perkuliahan ini dilaksanakan setiap Kamis pukul 13:30-15:30 selama Juli yang akan diberikan dosen IPB Universiry dan Monash University. Bagi mahasiswa yang mengikuti perkuliahan, sertifikat yang diberikan dapat menjadi Surat Keterangan Pendamping Ijazah yang melengkapi kompetensi mahasiswa. Kegiatan ini didukung Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB University dengan berkomunikasi intensif bersama Australia Indonesia Centre untuk memulai sesuatu Joint Lecture Series yang dapat menjadi Future Practices seperti yng ditekankan Rektor IPB University, Prof Dr Arif Satria. “Saya sangat berterima kasih atas kerja sama antara IPB University dengan Monash University. Saat ini kita sedang berada pada masa yang disebut dengan VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity),” ujarnya. (re/feb/py)