METROPOLITAN – Bendungan Biah yang digunakan para petani untuk mengairi persawahan di Desa Cibuntu, Kecamatan Ciampea, dibiarkan rusak. Kepala Desa (Kades) Cibuntu, Ahmad Yani, mengatakan, bendungan tersebut jadi harapan petani di tiga desa, yakni Desa Cibuntu, Cicadas dan Bojongrangkas. Namun sudah setahun lebih tak juga diperbaiki UPT Pengairan wilayah IV Ciampea. ”Saya sudah beberapa kali mengusulkan ke dinas terkait agar Bendungan Biah yang longsor diperbaiki. Tapi sampai sekarang belum ada eksekusinya,” sesalnya. Ahmad Yani pun mendesak pihak terkait segera memperbaiki bendungan yang mengaliri persawahan tiga desa itu. ”Kami selaku pemerintah desa mendesak pihak terkait untuk dilakukan pembangunan,” katanya. Hal tersebut mendapat sorotan dari anggota Komisi II DPRD Kabupaten Bogor, Lukmanudin Ar Rasyid. Menurutnya, untuk memperkuat sektor pertanian, aliran air bendungan harus berjalan normal. ”Untuk memperkuat sektor pertanian dan perikanan, saluran irigasi harus segera diperbaiki,” kata Lukman, sapaan akrabnya. Lukman meminta pemerintah daerah harus hadir di tengah-tengah petani untuk melakukan penguatan di sektor pertanian. Termasuk memperbaiki irigasi untuk memasok kebutuhan air sawah dan kolam. ”Intinya, harus segera ada perbaikan karena merupakan kebutuhan bagi petani dan biar kebutuhan pangan masyarakat tercukupi,” pintanya. Sementara itu, Kepala UPT Pengairan wilayah IV Ciampea, Rudi, mengaku sudah mengecek kondisi bendungan yang rusak tersebut. ”Dampak Covid-19 banyak usulan yang tertunda. Intinya, kami bakal mengusahakan agar secepatnya diperbaiki,” tukasnya. (ads/c/feb/py)