Senin, 22 Desember 2025

Pencarian Pemuda Hanyut Dibantu Tiga Paranormal

- Jumat, 14 Agustus 2020 | 11:06 WIB

METROPOLITAN - Berba­gai cara dilakukan Tim SAR bersama Muspika Kecama­tan Ciampea untuk mene­mukan jasad Mitahul Huda (18), pemuda hanyut yang tenggelam pada Rabu (11/8). Warga Perumahan Graha Tama In­dah 5, Kampung Poncol, RT 05/03, Desa Ciampea itu belum juga ditemukan pada Kamis (12/8). Empat petugas dari Bazar­nas, BPBD dan Damkar telah melakukan penyelaman un­tuk mencari korban. Sampai sampai, paranormal diper­bantukan demi mendapatkan jasad korban. Pencarian korban hanyut juga dibantu tiga paranormal, dengan ritual membakar dupa di bibir sungai. Kepala Desa (Kades) Ci­ampea, Suparman, menga­takan, pencarian hari kedua ini menggunakan perahu karet. Tim SAR melakukan penyelaman di area korban Mitahul Huda tenggelam. Area Leuwinangka di lokasi korban hanyut merupakan tempat yang dipercaya war­ga sangat sakral. Untuk itu, pihaknya meminta tolong kepada paranormal di kam­pung. ”Selain dibantu Tim SAR, kita juga mengundang tiga paranormal untuk mem­bantu evaluasi korban yang tenggelam,” ujar Maman, sapaan akrabnya. Menurut paranormal itu, korban ma­sih berada di pusaran dan terjepit di bebatuan. Pada malam harinya, ada warga yang melihat sesosok jasad terapung di sungai. Karena arusnya deras, jasad itu cepat terseret arus sung­ai. ”Intinya, kita terus beru­saha. Jika sampai pukul 17:30 WIB belum ditemukan juga, pencarian korban hanyut pun dihentikan dan dilanjut­kan esok harinya di area lain,” katanya. Sementara pihak keluarga sudah mengikhlaskan. Ke­tika korban ditemukan, kelu­arga meminta jasad korban tidak dibawa ke rumah sakit, melainkan langsung dike­bumikan. ”Kemungkinan korban oleh keluarga bakal dimakamkan di Kampung Tegal,” katanya. Lalu, Tim Penyelam dari Damkar Kabupaten Bogor, M Ridwan, menuturkan, penyelaman dengan kedua metode penyisiran ke sung­ai sudah dua kali dilakukan. Hingga kedalaman lima me­ter, dengan kondisi arus deras dan banyak bebatuan, jasad korban sampai saat ini belum juga ditemukan. ”Ji­ka melihat kondisinya, kemungkinan korban sudah terbawa arus sungai. Total penyelam ada empat orang dari BPBD Kota Bogor, Ba­zarnas dan Damkar,” katanya. Terpisah, teman korban, Jeremy (20), menceritakan, sebelum Rahul terbawa arus sungai sempat foto-foto ba­reng teman-teman. ”Malah, Rahul sempat cerita ke anak-anak bahwa dirinya melihat burung Gagak Hitam. Korban bilang kalau melihat burung itu merasa takut,” bebernya. Saat kejadian, sambung Jeremy, Rahul sempat men­coba berenang ke pinggir sungai. Karena arus sungai deras, korban pun keseret ke pusaran. Melihat kejadian itu, Gilang sempat mem­bantu korban hingga kedua­nya terseret arus. ”Tak lama Gilang mucul ke permukaan air, sementara Rahul tidak muncul sampai sekarang,” tukasnya. (ads/c/feb/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X