METROPOLITAN – Tokoh masyarakat Bogor Barat, Budy Antoro, mendesak pembangunan ruang rawat inap di RSUD Leuwiliang segera diselesaikan. Terlepas dari adanya persoalan terkait perubahan konstruksi pondasi yang tidak sesuai spek, ia meminta persoalan administrasi tersebut segera diselesaikan. Sebab, saat ini masyarakat Bogor Barat sangat membutuhkan tempat rawat inap yang memadai. Sehingga tidak ada lagi pasien yang ditolak karena ruang penuh atau tidak adanya alat medis di rumah sakit. ”Yang jadi masalah kan administrasinya. Pembangunan ruang rawat inap ini sudah dinanti dan penting untuk masyarakat Bogor Barat,” ujarnya. Saat ini, sambung dia, banyak warga Jasinga, Tenjo, Nanggung dan Leuwiliang berobat ke rumah sakit di Kota Bogor. Sebab, di RSUD Leuwiliang masih kekurangan ruang rawat inap dan peralatan medis. ”Ketika warga Bogor Barat banyak yang berobat ke rumah sakit di Kota Bogor, otomatis PAD-nya juga lari ke sana. Ini sangat disayangkan,” keluhnya. Belum lagi, tambah dia, lalu lintas di jalur Leuwiliang hingga Bogor kerap terjadi kemacetan. Selain waktu banyak yang tersita, tak sedikit pasien yang sakit meninggal di jalan. Ia berharap proyek pembangunan ruang rawat inap ini berjalan lancar. ”Masyarakat tidak mengerti soal administrasi, itu urusan Pemkab Bogor. Yang penting ruang rawat inap RSUD Leuwiliang ditambah, pelayanannya lebih optimal,” tuturnya. Menanggapi dukungan dari tokoh masyarakat Bogor Barat, Direktur RSUD Leuwiliang, drg Hesti Iswandari, mengaku sangat berterima kasih. Dengan adanya gedung ruang rawat inap kelas tiga ini, diharapkan bisa memberikan kemaslahatan bagi masyarakat di Bogor Barat. ”Semoga pembangunan gedung ini cepat selesai agar bisa dimanfatkan bagi masyarakat yang membutuhkan,” ucapnya. (ads/c/feb/py)