METROPOLITAN - Anggota Satpol PP Kecamatan Dramaga melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke tempat ’mutilasi’ ratusan bus TransJakarta usang di Jalan Raya Dramaga, Desa Dramaga. Sidak ini dilakukan lantaran aktivitas pemotongan bangkai bus tersebut tanpa pemberitahuan kepada unsur Muspika Dramaga, sehingga menimbulkan keresahan. Kanit Pol PP Kecamatan Dramaga, Ahmad Jayadi, mengungkapkan, hingga kini pemilik Bus Transjakarta dan pemilik lahan belum pernah melaporkan adanya kegiatan pemotongan ratusan bangkai Bus TransJakarta ke pihak kecamatan. Selain itu, aktivitas pemotongan bangkai bus dengan cara dilas juga sering menimbulkan suara bising. ”Saat sidak ke lokasi tidak ada kegiatan pemotongan bangkai kendaraan dengan cara dibakar menggunakan las. Tapi masih ada aktivitas pekerjaan yang tengah memilah bangkai kendaraan yang sudah dipotong-potong,” ujarnya. Ia mengaku sangat menyayangkan tidak adanya laporan dari pemilik akan adanya kegiatan tersebut. Bahkan, pihak kecamatan mengetahui ada aktivitas pemotongan kendaraan dari aduan warga Kelurahan Margajaya, Kota Bogor yang mengeluhkan polusi udara yang ditimbulkan. Saat disambangi tak ada satu pun pekerja yang bisa memberikan keterangan akan kejelasan sampai kapan bangkai bus TransJakarta disimpan di Jalan Raya Dramaga. ”Intinya, kita sidak ke lokasi supaya tidak menimbulkan keresahan di masyarakat,” tegasnya. Sebelumnya, bangkai bus TransJakarta diduga disimpan karena gagal lelang. Sejak Oktober ratusan bangkai bus tersebut dijual ke pengusaha rongsokan asal Surabaya yang dipotong besinya untuk diperjualbelikan. (ads/c/feb/py)