Masa pandemi Covid-19 yang hingga kini belum usai, membuat kehidupan manusia berubah total. Pelbagai cara dilakukan manusia untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Salah satunya dengan olahraga pencak silat. KETUA Umum Pencak Silat Pancasera (Sera) Tingkat Nasional, Daswara Sulanjana, berjanji akan membenahi sistem keorganisasian serta pengembangan pencak silat asli dari Rumpin, Kabupaten Bogor, di tingkat Jawa Barat dan nasional. ”Melatih fisik di tengah pandemi seperti ini sangat baik untuk tubuh. Yang penting tetap menjaga protokol kesehatan dengan mengecek suhu tubuh dan mencuci tangan,” ujar Daswara yang juga camat Leuwiliang itu. Ilmu beladiri Pencak Silat Aliran Pancasera atau dikenal Sera memiliki Lima Unsur, yakni Sera Banyu, Sera Bayu, Sera Ringkus, Sera Putih dan Sera Geni dengan ratusan jurus dari 30 jurus utama. ”Saat ini tugas saya adalah membenahi keorganisasian Pancasera di tingkat nasional secara utuh dan menyelamatkan Seni Budaya Bangsa dan melestarikan keberadaannya,” katanya. Menurut Daswara, Beladiri Pancasera (Sera) berasal dari Rumpin, Kabupaten Bogor yang dipelopori almarhum Abah Sera selaku sang pencipta. ”Sera atau Pancasera sudah masuk dalam tubuh Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) sejak 1976. Kini silat Pancasera sudah dipertandingkan di tingkat nasional, Asia maupun mancanegara,” bebernya. Sekadar diketahui, perkembangan ilmu beladiri Pancasera di Tanah Air sangat bagus, tapi untuk jumlah perguruan Sera masih terbatas dan bisa dihitung dengan jari. ”Agar keberadaan organisasi Pancasera semakin lebih dikenal umum dan masyarakat, kita harus membangun secretariat Pancasera di setiap wilayah. Seperti yang baru-baru ini saya resmikan Kesekretariatan Pancasera di Kota Bekasi,” ungkapnya. Untuk di Kabupaten Bogor, lanjut Daswara, Pencak Silat Sera sudah dikenal dan kesekretariatannya sudah berdiri di beberapa wilayah kecamatan, termasuk TamanSari. Bahkan untuk kalangan di tingkat pemerintahan, Pencak Silat Sera sejak dulu sudah diperkenalkan, termasuk saat masih menjadi camat Parung. ”Setiap Jumat bersama Mahmud, cucu pelatih Senior Pancasera yang pernah menjadi juri tingkat Jawa Barat dan Nasional, kami rutin melatih anggota Satpol PP kecamatan untuk pembekalan keterampilan beladiri,” terangnya. Mahmud yang dipercaya camat memberikan ilmu dasar silat Pancasera ke beberapa anggota Satpol PP Kecamatan Leuwiliang menambahkan, untuk menguasai ilmu beladiri Pancasera harus didasari ketulusan hati, bukan sekadar ikut-ikutan. ”Kalau tidak tulus dan sekadar ikut-ikutan, paling mereka sanggup ikut berlatih hanya sebulan lalu berhenti. Nah untuk jumlah jurus di silat Sera ada 30 jurus. Setiap jurus akan bisa berkembang menjadi 10 hingga 20 gerakan mematikan,” terangnya. Begitu pula kunci untuk bisa menguasai seni ilmu beladiri yang satu ini, kata dia, harus didukung rasa tulus, rasa ikhlas dan sabar, cinta dan mau berlatih setiap hari untuk membangun refleks. ”Karena di setiap latihan, satu jurus itu harus diulang berkali-kali hingga lebih dari 70 kali. Ya itu tadi, tujuannya untuk membangun refleks,” pungkasnya.(yok/py)