METROPOLITAN – Di tengah mencuatnya aliran sesat Hakekok di Pandeglang Banten muncul kabar bahwa kepercayaan itu diduga berasal dari Kecamatan Cibungbulang. Camat Cibungbulang bersama kepala Desa Leuwengkolot, Kecamatan Cibungbulang, terus mendalami kebenarannya. Kepala Desa (Kades) Leuweungkolot, Suwardi, menuturkan, pihaknya masih belum bisa memastikan kebenaran informasi tersebut. Hanya saja memang ada seorang warga baru di desanya yang sedang dicurigai. “Ada warga baru pindahan dari Ciampea asli dari data awal KTP-el dan KK inisial SY pindah ke Desa Leuwengkolot, Kecamatan Cibungbulang, kurang lebih 5 bulan,” ujarnya. Sejauh ini, tambah dia, pihaknya masih memantau keseharian atau aktivitas dari orang tersebut. Jika nantinya ditemukan sesuatu yang mencurigakan, pihak desa bakal berkoordinasi dengan MUI dan kepolisian. “Kita pantau terus aktivitasnya sehari-hari, tapi tidak ada kegiatan apa-apa seperti ada tamu atau perkumpulan,” jelasnya. Terpisah, Camat Cibungbulang, Yudi Nurzaman, mengungkapkan, pihaknya belum bisa memastikan benar atau tidaknya keterkaitan antara aliran Hakekok yang mencuat di Pandeglang, Banten, berasal dari wilayah Kecamatan Cibungbulang. Selama ini informasi yang beredar, aliran Hakekok identik dengan Surya yang ngontrak di Desa Leweungkolot. Berdasarkan penuturan ketua sekitar, Surya kerap berpergian ke luar daerah. Saat ini kegiatan di rumah kontrakan Surya seperti biasa, tidak ada kegiatan yang mencurigakan. ”Keluarga abah Surya bukan asli Desa Leuwengkolot, sesuai KTP dan KK-nya dari Kecamatan Ciampea. Selama ini abah Surya bersama keluarganya ngontrak enam bulan di Desa Leuwengkolot,” ujarnya. Selain itu, pihaknya juga masih mendalami apakah ada keterkaitan antara aliran Hakekok yang ramai di Pandeglang, Banten, dengan aliran Blokosuto. Hingga saat ini tidak ada gejolak di lingkungan kontrak Surya dengan berjalan seperti biasa. ”Saya mengimbau masyarakat lebih berhati-hati dan tidak mudah terpengaruh akan adanya aliran yang keluar dari ajaran Islam,” tukasnya. (ads/c/feb/py)