Minggu, 21 Desember 2025

Jadi Korban Investasi Bodong, Ratusan Warga Ngamuk

- Senin, 2 Agustus 2021 | 11:15 WIB

METROPOLITAN - Ratusan nasabah korban penipuan investasi bodong mendatangi rumah Irwan, bos investasi bodong, di Kampung Cirarak Gubuk, Desa Kiarasari, Keca­matan Sukajaya, Kamis (29/7). Nasabah korban yang tertipu kecewa terhadap pengurus Koperasi Bakti Kirana Man­diri yang belum mengemba­likan dana miliaran rupiah itu. Dengan menggunakan alat seadanya, ratusan korban na­sabah investasi bodong yang kecewa merusak dan men­ghancurkan enam rumah milik pegawai koperasi Bhak­ti Kirana Mandiri di Kampung Cirarak Gubug, Cipeundeuy dan Pasir Bendera, Desa Kia­rasari. Salah seorang korban in­vestasi bodong, Parno, menu­turkan, awalnya nasabah di­janjikan bakal diganti dananya oleh bos investasi. Namun hingga kini tak kunjung ada penyelesaian dan malah pen­gurus menghilang. Para nasabah, sambung Parno, terus dijanjikan dan akan dikembalikan dana yang telah diinvestasikan. Namun sampai saat ini pelaku tak kun­jung hadir untuk menepati janjinya. ”Pengelola menjanjikan dana akan dikembalikan dengan membuat surat per­nyataan selama enam bulan, terhitung Februari hingga Juli 2021. Sudah enam bulan berlalu tak juga ada niat baik untuk mengembalikan dana nasabah yang sudah ditipu Irwan dan kawan-kawannya,” ujarnya. Sementara itu, Sekretaris Desa (Sekdes) Kiarasari, Rid­wan Jainal, membenarkan adanya ratusan warga korban investasi bodong mendatangi rumah pelaku atau pengurus investasi. Kebanyakan warga Desa Kiarasari dan sebagian warga dari luar dari Tangerang dan Banten. Nasabah menga­lami kerugian hingga Rp15 miliar. ”Benar, ratusan warga men­datangi rumah pelaku dan bos investasi bodong di Kampung Cipendey, Pasirbendera dan Cirarak Desa Kiarasari. Ka­rena tidak berhasil menemui pelaku, warga korban investa­si bodong akhirnya merusak rumah pelaku,” terangnya. Terpisah, Kanit Reskrim Pol­sek Cigudeg, Iptu Priyo Sam­bodo, mengatakan, kasus dugaan penipuan investasi bodong yang dilakukan Irwan dan pengurusnya belum ada korban yang melapor secara resmi. ”Pihak kepolisian saat ini datang ke TKP untuk men­dalami peristiwa perusakan enam rumah. Bahkan, kita telah memasang garis polisi untuk penyelidikan lebih lanjut dan sebagai upaya antisipasi hal yang tak diing­inkan terjadi lagi,” pungkas­nya. (ads/b/suf/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X