Nyamuk aedes aegypti makin mengganas di Desa Cihideungudik (Cihud), Kecamatan Ciampea. Selama dua pekan ini, pasien yang terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD) sudah ada 16 orang. Agar tidak ada korban lagi, warga pun melakukan berbagai upaya pencegahan. UNTUK mengantisipasi penyebaran DBD, selain melakukan fogging, pemerintah desa juga menyebarkan surat imbauan kepada warga agar tetap menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan kerja bakti di lingkungan. ”Masyarakat Cihideung Udik yang terjangkit DBD hingga kini totalnya ada 16 orang yang tersebar di wilayah Kampung Cinangneng 2, RT 01, 03/03,” ujar Kepala Desa Cihideungudik H Denny kepada Metropolitan, kemarin. Dari 16 orang yang terjangkit DBD, sambung H Denny. Ada satu anak kecil yang meninggal dunia yakni Himawari (4) warga RT 03/03. Himawari meninggal dunia usai dirawat di Rumah Sakit KBP. ”Sebelumnya warga yang terjangkit DBD ada 12 orang, sekarang bertambah empat orang. Warga yang terjangkit DBD semuanya sudah mendapatkan perawatan dan saat ini tahap pemulihan kesehatan,” ungkapnya. Menurut Denny, fogging tidak bisa mematikan jentik nyamuk aedes aegypti. Sebab, di wilayah perumahan dan lingkungan yang bersih tetap ada saja warga yang terjangkit DBD. Untuk itu, pihak desa sudah membuat surat edaran kepada masyarakat agar menerapkan PHBS dengan kerja bakti di lingkungan. ”Alhamdulillah, banyak warga yang menggelar kerja bakti seperti di RW 15, Perumahan Dramaga Regency, warga RW 04, CNN 2. Dengan kerja bakti, selain lingkungan bersih, tidak ada lagi jentik nyamuk,” pungkasnya. (ads/c/els/run)