METROPOLITAN – Dampak pergeseran tanah di Desa Sukawangi, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, meluas. Warga yang mengungsi terus bertambah, sehingga kebutuhan logistik jadi lebih tinggi. Hingga kemarin, pergeseran tanah masih terus terjadi dan membuat 12 Kepala Keluarga (KK) yang terdiri dari 23 jiwa ikut mengungsi bersama warga yang sudah lebih dulu mengungsi di SDN Gunungbatu. Total saat ini ada 69 KK yang terdiri dari 221 jiwa yang memilih untuk mengungsi. Kepala Desa (Kades) Sukawangi, Budiyanto, mengatakan, semakin banyaknya pengungsi berimbas pada makin tingginya kebutuhan logistik. Saat ini logistik yang tersedia diperkirakan hanya cukup untuk tiga hari ke depan. ”Insya Allah cukup untuk tiga hari ke depan,” ujar Budiyanto, Rabu (17/11). Yang ia khawatirkan ada pergeseran tanah dan longsoran susulan, sehingga warga terdampak kian meluas. Sebab, intensitas hujan di wilayah Timur Kabupaten Bogor itu juga sedang tinggi-tingginya. ”Yang kita khawatirkan pergeseran tanah dan longsor susulan masih ada, karena hujan terus,” ungkapnya. Tak hanya itu, pengungsi juga membutuhkan susu hingga popok. Sebab, sejumlah pengungsi memiliki bayi dan balita hingga lansia. Sebelumnya, pergeseran tanah ini mulai terjadi pada Kamis (11/11) sekitar pukul 20:00 WIB. (fin/els/py)