METROPOLITAN - Sudah sepuluh tahun lebih, pintu air Bendungan Situ Bala yang berada di Desa Sukajadi, Kecamatan Tamansari, hilang dicuri. Ketika hujan deras, saluran air meluap dan menyebabkan persawahan di tiga desa yang ada di Kecamatan Dramaga kebanjiran. Petani asal Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga, Syarifuddin, sangat menyayangkan tidak ada pintu air Bendungan Situ Bala. Seharusnya dinas terkait atau Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengairan segera memasang kembali pintu air yang saat ini hilang. Selama ini, saluran tersebut digunakan untuk pengaliran pengairan di Desa Purwasari, Petir, dan Neglasari. ”Seharusnya UPT Pengairan segera memasang kembali pintu air Bendungan Situ Bala. Jangan sampai bendungan dibiarkan tanpa ada pintu air yang berdampak meluapnya saluran irigasi, ” pintanya. Menanggapi persoalan hilangnya pintu Bendungan Situ Bala, Juru Pengairan Kecamatan Dramaga Edi Supriyadi mengaku pihaknya tidak berdiam diri akan hilangnya pintu Bendungan Situ Bala. Pihaknya sudah melaporkan ke dinas terkait, namun belum terakomodasi. ”Menurut laporan warga sekitar, pintu bendungan dengan lebar 1,5 meter dan tinggi empat meter hilang dicuri. Kita sudah melaporkan ke dinas agar segera diganti,” ungkapnya. Edi juga mengatakan bahwa keberadaan pintu bendungan sangat penting karena sebagai pengendalian air. Ketika hujan deras, aliran air bisa dikendalikan. Namun, jika tidak ada pintu air ketika banjir, saluran meluap. Tidak hanya pintu bendungan air saja yang hilang, tetapi kondisi fisik bendungan juga perlu direhab karena banyak yang rusak. ”Tidak hanya pintu bendungan, seharusnya satu paket dengan rehabilitasi bendungan. Di Kecamatan Dramaga, Bendungan Cikiruh Satu kondisinya sama, tidak ada pintu bendungan dan rawan banjir ketika musim hujan,” pungkasnya. (ads/c/els/run)