METROPOLITAN - Kebijakan satu harga minyak goreng Rp14 ribu per liter mulai 19 Januari 2022 berimbas pada meruginya para pedagang minyak goreng di Pasar Jasinga, Kecamatan Jasinga. Sebab, masyarakat lebih memilih membeli minyak goreng di retail atau toko modern dibandingkan di pasar tradisional. Pedagang sembako dan minyak di Pasar Jasinga, Deden, mengaku dirugikan dengan adanya kebijakan tersebut. Ia mengaku kebingungan menentukan harga. Sebab, harga minyak goreng di pasar tradisional masih di atas Rp14 ribu per liter. ”Harga minyak goreng di retail moderen Rp14 ribu. Sedangkan di pasar tradisional untuk minyak goreng kemasan kecil ukuran 1 liter dijual dengan harga Rp20 ribu,” ujarnya kepada Metropolitan. Deden menambahkan, sejak adanya kebijakan tersebut, warga memilih belanja minyak ke minimarket. ”Mereka belinya ke Indomaret atau Alfa. Kami belum bisa jual Rp14 ribu karena modal minyak goreng kemasan yang kita ambil dari distributor di atas Rp15 ribu per liter,” jelasnya. Senada, pedagang baso goreng, Jajang (38), juga mengaku lebih memilih belanja minyak di minimarket ketimbang di pasar maupun warung kelontongan. ”Beli minyak goreng lebih murahan di Indomaret atau di Alfa. Sebab, harganya murah,” singkatnya. (ads/c/els/run)