METROPOLITAN - Perajin tahu di Desa Cibeber I, Kecamatan Leuwiliang, terancam gulung tikar. Sebab, harga bahan baku untuk produksi tahu melambung naik. Salah seorang perajin tahu, Holidin, mengatakan, bahan pokok seperti minyak goreng kini naik dari Rp13 ribu sekarang menjadi Rp18 ribu. Untuk harga kacang kedelai ikut naik dari Rp9.800 sekarang Rp11.200. Adanya kenaikan harga bahan baku memicu keresahan para perajin tahu, sehingga bentuk tahu diolah sedemikian rupa. Hal tersebut dilakukan agar tahu bisa tetap laku terjual dan dikonsumsi masyarakat. Namun jika harga bahan baku tetap mengalami kenaikan, maka akan berdampak pada kerugian dan dikhawatirkan gulung tikar. ”Dampak dari kenaikan kacang kedelai bagi kita ya yang jelas rugi, karena kenaikan yang nggak kira-kira,” kata Holidin, Ia menambahkan, kenaikan harga kacang kedelai ini dimulai beberapa bulan ke belakang hingga saat ini. ”Awalnya di bawah Rp10 ribu sekitar Rp9.800 agak stabil. Setelah Desember, Januari, Februari sampai sekarang sampai Rp11.200,” ungkapnya. Tak hanya kacang kedelai, sambung dia, minyak goreng juga ikut meroket dan langka. Ia sebagai perwakilan perajin tahu meminta pemerintah menstabilkan harga kacang kedelai. ”Agak sulit juga bagi kita perajin home industry. Kita tidak bisa menaikkan harga, tapi dikecilkan bentuknya supaya bisa tetap berjualan tahu,” tukasnya. (ads/c/els/py)